Berita

Tanamkan Rasa Cinta Tanah Air, SDN 01 Campago Ipuh Kota Bukittinggi Gelar Karya P5 Bhineka Tunggal Ika

8
×

Tanamkan Rasa Cinta Tanah Air, SDN 01 Campago Ipuh Kota Bukittinggi Gelar Karya P5 Bhineka Tunggal Ika

Sebarkan artikel ini
Salah satu penampilan siswa SDN 01 Campago Ipuh dalam acara Gelar Karya Implementasi P5 dan perpisahan siswa kelas VI di sekolah tersebut pekan lalu.Ist

BUKITTINGGI, hantaran.co – Beragam karya seni budaya nusantara ditampilkan dalam acara Gelar Karya Implementasi Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dan perpisahan siswa kelas VI SDN 01 Campago Ipuh pekan lalu. Karya-karya tersebut dibawakan siswa kelas I sampai kelas VI secara berkelompok dan perorangan.

Kepala SDN 01 Campago Ipuh Suryanti Eka Putri pada kesempatan itu mengapresiasi kerja keras guru dan orang tua yang telah berkolaborasi dalam mempersiapkan acara ini. Menurutnya, acara ini merupakan momen berharga bagi seluruh siswa melihat dan menampilkan hasil latihan dan jerih payah mereka selama satu semester terakhir.

“Inovasi dan kreasi yang ditampilkan dalam karya-karya ini merupakan kebanggan bersama. Terimakasih kepada seluruh orang tua dan guru yang telah bekerja sama mempersiapkan acara ini. Selamat atas pencapaian semuanya, khususnya siswa kelas VI yang akan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Jadikanlah semua pencapaian ini sebagai motivasi untuk lebih baik kedepannya,” katanya.

Guru SDN 01 Campago Ipuh Ainil Nilam Suri selaku Koordinator P5 menjelaskan, P5 SDN 01 Campago Ipuh pada semester 2 tahun pelajaran 2023/2024 mengangkat tema Bhinneka Tunggal Ika dengan topik Keragaman Budaya Indonesia. Pada kegiatan gelar karya katanya, siswa-siswa menampilkan berbagai seni budaya dari daerah di Indonesia.

“Siswa kelas 1, 2, dan 3 menampilkan seni budaya dari daerah Sumatera Barat, diantaranya Tari Indang, Tari Galuak, Lagu Minangkabau, dan Lagu Ayam den Lapeh. Sedangkan kelas tinggi yaitu 4, 5, dan 6, menampilkan Tari Kipas dari Sulawesi Utara, Tari Yamko Rambe Yamko dari Papua, Tari Zapin dari Riau, lagu Apuse dari Papua, dan lagu Rasa Sayange dari Maluku. Selain itu ada juga siswa yang menampilkan cerita tentang Asal-Usul Sungai Janiah,” ungkap Ainil.

Sukses dan lancarnya acara gelar karya P5 kali ini lanjut Ainil, tak lepas dari peran serta dan partisipasi aktif dari orangtua siswa yang tergabung dalam paguyuban kelas.

“Hasil pertemuan dengan orang tua siswa, disepakati bahwa pihak sekolah akan berkolaborasi dengan orang tua untuk mengimplementasikan P5 semester ini. Dengan adanya kesepakatan, maka pada saat akan diadakan gelar karya, orangtua murid berpartisipasi aktif dalam mewujudkannya. Orangtua murid turut meluangkan waktunya untuk melatih siswa-siswa menari, menyanyi, dan bercerita. Ada yang latihan di sekolah, ada juga yang latihannya di rumah. Begitu juga dengan properti tari yang dibutuhkan. Semuanya dipersiapkan oleh orangtua murid. Dengan adanya kolaborasi antara sekolah dengan orangtua siwa, acara gelar karya P5 SDN 01 Campago Ipuh  berjalan dengan sukses dan lancar,” jelasnya.

Sebagaimana kita ketahui terang Ainil lebih lanjut, sekarang sangat marak terjadinya bullying di sekolah. Jika ditelusuri dari awal, hal itu bermula dari adanya berbagai perbedaan di sekolah yang biasa disebut keragaman siswa. Siswa yang tidak menerima adanya keragaman, maka akan memicu perselisihan, pertikaian, dan perkelahian. Hal itulah yang menyebabkan terjadinya bullying di sekolah.

“Berdasarkan keadaan tersebut, maka SDN 01 Campago Ipuh mengangkat tema Bhinneka Tunggal Ika untuk menanamkan kebinekaan di sekolah. Selain untuk mencegah bullying di sekolah, tema ini juga dapat menanamkan rasa cinta tanah air, karena siswa mengenal budaya dari daerah lain di Indonesia,” jelas Ainil.

Wtz/hantaran.co