KesehatanSumbar

Darul Siska Ajak Warga Sadar Stunting, BKKBN Sumbar: Advokasi Dilakukan

9
×

Darul Siska Ajak Warga Sadar Stunting, BKKBN Sumbar: Advokasi Dilakukan

Sebarkan artikel ini
darul siska stunting bkkbn sumbar
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (RI) komisi IX Darul Siska mengajak masyarakat untuk sadar dan mengenal tentang stunting (kurang gizi/gangguan pertumbuhan).

SOLOK, hantaran.co—Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (RI) komisi IX Darul Siska mengajak masyarakat untuk sadar dan mengenal tentang stunting (kurang gizi/gangguan pertumbuhan). Menurutnya, stunting berdampak pada perkembangan keluarga, negara dan agama.

Hal ini disampaikannya pada saat sosialisasi dan advokasi stunting bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) Sumbar di Nagari Gantung Ciri, Kecamatan Kubung, Kabupaten Solok pada Sabtu (9/9/2023).

Ia menyampaikan, jika ada warga yang terkena stunting hal itu akan berdampak pada pertumbuhan keluarganya. Stunting tersebut dapat dilhat dari anak usia dini atau balita.

“Bapak ibu bayangkan kalau kita tidak mengenal apa itu stunting. Anak-anak kita yang terlahir ternyata stunting tapi tidak tahu cara mengatasinya ini akan menjadikan generasi kita menjadi terbelakang alias tidak pintar. Kita semua tentu ingin anak kita semua pintar dan sehat bukan,”ujarnya.

Yang menjadi alasan lainnya menurut Darul Siska adalah, jika stunting dibiarkan maka akan terjadinya kemunduran generasi bangsa Indonesia.

“Kalau satu generasi kita di Indonesia sampai seperti itu mau dibawa kemana bangsa kita ini. Tentu akan terjadi kemunduran. Di Singapura contohnya, mereka mempekerjakan anak-anak yang IQ tinggi. Bahkan ada anak Indonesia yang bekerja di sana karena ia pintar dan dipakai oleh Singapura. Sementara di Indonesia pekerjaan yang ia dapat itu belum ada,”ucapnya.

Hal yang lain menjadi perhatiannya Darul Siska adalah agama. Menurutnya agama Islam menganjurkan agar hidup sehat dan pintar.

“Itu termasuk yang disampaikan oleh agama Islam. Sebetulnya upaya mendorong percepatan penurunan stunting adalah langkah menjadi bagian dari ibadah yang harus diamalkan dan didakwahkan kepada masyarakat,”ucapnya.

Dikatakannya, masyarakat Indonesia menjadikan agama sebagai landasan hidup yang menentukan tujuan hingga praktik kehidupan sehari-hari. Banyak masalah di Indonesia dapat diselesaikan dengan pendekatan keagamaan, sebagai penerapan sila pertama dari Pancasila yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa.

BKKBN Sumbar

Kepala Perwakilan BKKN Sumbar Fatmawati mengatakan, saat ini BKKBN terus berupaya dengan berbagai programnya untuk mempercepat penangan stunting.

Hal itu sesuai dengan Perpres 72 tahun 2021 yang mana BKKBN ditunjuk sebagai koordinator pelaksana.

Dijelaskannya, dalam Perpres itu mengamanatkan penyelenggaraan percepatan penurunan stunting dengan kelompok sasaran meliputi remaja, calon pengantin/calon Pasangan Usia Subur (PUS), ibu hamil, ibu menyusui, dan anak berusia 0 – 59 bulan.

“Selain itu diperlukan pengetahuan dan pemahaman pengelola dan pelaksana di lini lapangan (Penyuluh KB/PLKB dan Kader BKB) tentang pengasuhan dan tumbuh kembang anak pada periode 1000 HPK,”ujarnya.

“Dan juga untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, sikap dan perilaku keluarga baduta tentang pengasuhan dan tumbuh kembang anak pada periode 1000 HPK yang dilaksanakan di kelompok BKB,”kata Fatmawati menambahkan.

(Dafit/Hantaran.co)