SOLOK, hantaran.co—Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sumbar kembali melakukan pemantauan untuk Satgas pencegahan stunting. Kali ini di Kabupaten Solok tepatnya di Kantor Camat Bukit Sundi pada Rabu (6/9/2023).
Kepala Perwakilan BKKBN Sumbar Fatmawati mengatakan, kegiatan tersebut dilakukan di sejumlah daerah di Sumatera Barat untuk mengetahui perkembangan di lapangan terkait stunting.
Selain itu ia berharap dengan adanya pemantauan tersebut bisa mengetahui secara cepat kendala-kendala yang dialami oleh Satgas.
‘Dengan monev atau pemantauan ini kami bisa melihat gambaran seperti apa proses penanganan stunting ini dan sekalian evaluasi. Karena BKKBN menjadi koordinator secara nasional,”ucapnya.
Dan untuk Kabupaten Solok menurut Fatmawati, menjadi perhatian karena memiliki wilayah yang cukup luas dan keterbatasan tenaga. Maka diperlukan upaya yang lebih maksimal.
“Meski begitu kalau melihat performa tahun lalu dari hasil SSGI 2022 Kabupaten Solok mencapai lompatan penurunan yang cukup tinggi dari kabupaten kota lain yakni 15 persen lebih,”ucapnya.
Kader KB Yulina Sari dari Nagari Parambahan dan Fitria Nelsi dari Nagari Dilam, Kecamatan Bukit Sundi dalam pertemuan tersebut mengatakan, salah tugas yang ia lakukan memastikan calon pengantin (catin) mendapat KIE, cek kondisi, memastikan mendownload elsimil, menginput data catin ke aplikasi, pendampingan dilakukan 2 kali, sebelum dan setelah nikah (PUS).
Dari hasil inputan Yulina Sari dan Fitria Nelsi mengaku masih menemukan catin pria kebanyakan perokok. Lalu jamban tidak sehat juga menjadi menyebabkan catin berisiko.
Solusi untuk jamban tidak sehat catin, penyampaian kepada wali nagari mengenai pengadaan jamban sehat untuk para catin, kondisi rumah catin yang tidak memiliki pembuangan air.
Ikut hadir dalam pertemuan tersebut Kepala DPPKBP3a Kabupaten Solok Mayeti Marwazi dan Camat Bukit Sundi Vice Febrianeldi.