PESSEL, hantaran.co – Keberadaan pupuk non organik yang dikelola CV Sinar Mutiara Gresik agaknya mulai dirasakan manfaatnya oleh masyarakat petani sekitar. Perusahaan yang beralamat di Jalan Ujung Tanjung, Nagari Sago-Salido, Kecamatan IV Jurai, Kabupaten Pesisir Selatan itu, terbukti mampu memberikan solusi terbaik dengan rekayasa produk pembenah tanah majemuk padat yang dikenal dengan nama Berlian Green Andfertile.
Baru-baru ini, perusahaan tersebut dikunjungi pejabat dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumbar beserta Kepala Dinas Perdagangan dan Transmigrasi Pessel. Pada kesempatan itu, rombongan ingin melihat dari dekat bagaimana proses pengolahan pupuk oleh anak nagari setempat.
“Kami tentunya sangat mengapresiasi apa yang dilakukan oleh anak nagari ini dalam membuka usaha industri pupuk di Pessel,” ujar Mimi Riarty Zainul selaku Kepala Dinas Perdagangan dan Transmigrasi Kabupaten Pesisir Selatan disela-sela kunjungan tersebut.
Selain melihat pengolahan pupuk tersebut, Mimi bersama rombongan melakukan diskusi dengan pemilik perusahaan CV Sinar Mutiara Gresik, sekaligus mengecek izin usaha, hasil labor, serta apa-apa saja jenis pupuk yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut untuk memenuhi kebutuhan petani di Kabupaten Pesisir Selatan.
“Hal ini tentunya memberikan angin segar bagi para petani kedepannya, karena mereka tidak perlu jauh-jauh lagi membeli pupuk. Apalagi dengan kualitas dan harga yang sangat memuaskan,” katanya.
Kedepan kata Mimi, Dinas Perdagangan dan Transmigrasi Pessel akan berkoordinasi dengan Dinas Pertanian setempat, serta seluruh stakeholder terkait agar keberadaan pupuk tersebut bisa dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh masyarakat petani Kabupaten Pesisir Selatan.
“Nah, hal ini merupakan komitmen kami bersama untuk memajukan produk-produk dalam daerah dan diharapkan mampu mengatasi kelangkaan pupuk yang terjadi saat ini,” ucapnya lagi.
Sementara itu, Alburades selaku pemilik perusahaan CV Sinar Mutiara Gresik berharap, keberadaan pupuk non organik di Kabupaten Pesisir Selatan dapat membantu meringankan beban masyarakat petani ditengah kenaikan harga pupuk saat ini.
“Dengan banyaknya permintaan masyarakat, tentu kami butuh dukungan dari semua pihak, termasuk pemerintah daerah dan provinsi. Apalagi saat ini, kami butuh penambahan alat untuk operasional perusahaan, seperti mesin untuk pembuatan pupuk. Namun, kami masih terkendala biaya untuk sejumlah peralatan yang mesti dilengkapi. Alat ini untuk membuat pupuk Granul dan NKCL dengan biaya sekitar Rp1 hingga Rp1,5 miliar,” kata Alburades dikantornya, Jum’at (30/9/2022).
Menurut Alburades, berdirinya CV Sinar Mutiara Gresik merupakan respon perusahaan atas berbagai permasalahan yang terjadi di tengah masyarakat petani, khususnya terkait kelangkaan pupuk subsidi di Indonesia. Perusahaan yang sudah ia rintis kurang lebih selama 5 tahun itu, diharapkan mampu mendongkrak kesejahteraan masyarakat sebagai upaya mewujudkan hasil pertanian yang berkelanjutan, karena harga yang ditawarkan pihak perusahaan tidak menguras isi kantong masyarakat.
“Jenis pupuk ini berbentuk butiran-butiran kecil yang terdiri dari bahan baku pilihan dan memiliki hara CaCO3:75,91%, Ai203+Fe203:0,34%, kadar air L 3,32% dengan bentuk butiran abu-abu, merah, dan warna biru muda. Sementara sifatnya higrokopis mudah menghisap air, sehingga dalam penyimpanannya dianjurkan pada ruangan yang tidak lembab atau kedap udara,” ucapnya menjelaskan.
Selain itu, kata Alburades, manfaat pembenah tanah Berlian Green Andfertile adalah menambah keseimbangan pada tanah yang mengandung unsur hara terdapat di alam untuk kepentingan dan pertumbuhan tanaman, mempercepat masa panen, memperkuat akar batang tanaman sehingga mengurangi resiko rebah, merangsang pertumbuhan, meningkatkan kuantitas dan kualitas panen, meningkatkan ketahanan tanaman dari serangan serangga yang mengakibatkan penyakit, menaikan kadar pati dan protein pada tanaman biji-bijian dan umbi, daun tanaman tahan dan hijau sehingga proses fotosintesis lebih baik, menyerap unsur hara dalam tanah (terutama fosfat), serta membantu proses penguraian pupuk organik atau an-organik (kimia) sehingga tanaman mudah mendapat sari makanan.
“Sebagai anak nagari tentu saya merasa bertanggungjawab dan terpanggil untuk kesejahteraan masyarakat petani di Kabupaten Pesisir Selatan. Setidaknya dengan modal masyarakat yang sedikit, mereka nantinya bisa menghasilkan panen yang berlimpah dan memuaskan,” ujarnya.
Alburades menjelaskan, hingga kini perusahaan CV Sinar Mutiara Gresik yang ia geluti belum tersentuh bantuan pemerintah. Bahkan sejak awal perusahaan itu berdiri dananya murni dari kantong pribadi. Namun, berkat kegigihannya produk pembenah tanah Berlian Green Andfertile mampu memberikan kepastian sebagai nutrisi yang terjamin, baik mutu maupun kualitas dengan telah dibuktikannya melalui uji resmi Departemen Pertanian Republik Indonesia dengan nomor registrasi pendaftaran: 04.01.2017.122.
“Ya, CV Sinar Mutiara Gresik merupakan satu-satunya pabrik pengolah pupuk non organik di Sumbar yang memiliki izin langsung dari Kementan. Produk kami lulus uji pada 2021. Saat ini ada 4 jenis pupuk yang kami olah yakni, TSP, MUTIARA, SKAY, dan POSKA. Alhamdulillah, sekarang wilayah edarnya sudah sampai ke luar Provinsi Sumatera Barat, seperti Riau, Jambi, Bengkulu, dan Palembang. Bahkan, saat ini kami tengah melakukan lobi-lobi ke Lampung untuk kebun Tebu dan Singkong,” katanya.
hantaran/*