PeristiwaSumbar

Tiga Hari Terisolasi, Pemkab Pessel Salurkan Bantuan untuk Warga Sungai Pinang

5
×

Tiga Hari Terisolasi, Pemkab Pessel Salurkan Bantuan untuk Warga Sungai Pinang

Sebarkan artikel ini

PESSEL, hantaran.co – Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat akhirnya menyalurkan bantuan beras sebanyak 2.238 Kilogram atau 2,2 ton kepada masyarakat di Nagari Sungai Pinang, Kecamatan Koto XI Tarusan.

Bantuan diberikan karena kebutuhan pokok warga di dua kampung di Sungai Pinang mulai habis. Hal itu terjadi, lantaran sejak tiga hari terakhir ribuan masyarakat terisolasi karena akses jalan yang masih tertutup longsor.

Penyaluran bantuan beras serta makanan siap saji tersebut langsung diserahkan oleh Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Wendra Rovikto serta Kepala BPBD Pessel, Doni Gusrizal yang turut didampingi oleh Camat Koto XI Tarusan, Yudi Andri dan Wali Nagari Sungai Pinang, Darmen.

Alhamdulillah, hari ini bantuan beras sudah kami salurkan kepada warga sebanyak 2,2 ton serta air mineral dan makanan siap saji sebanyak jumlah KK yang dilaporkan,” ujar Wendra usai menyerahkan bantuan di depan Kantor Wali Nagari Sungai Pinang kepada perwakilan masyarakat setempat, Senin (5/9/2022).

Wendra menyebut, meskipun sebelumnya ada perbedaan jumlah KK yang dilaporkan untuk pendataan penerima bantuan, namun pihaknya tetap akan berpatok pada jumlah penduduk di Nagari Sungai Pinang.

Sehingga, kata dia, berdasarkan data terakhir yang diterima pihaknya, penerima bantuan beras sebanyak 1.865 warga.

“Jadi, bantuan ini memang hitungannya per jiwa, total untuk masyarakat Nagari Sungai Pinang adalah sebanyak 1.865 jiwa. Masing-masing penerima mendapatkan 400 gram dikali tiga hari, karena ini penggunaannya beras reguler,” ucap Wendra.

Menurutnya, bantuan beras tersebut didapatkan setelah pihaknya berkoordinasi dengan Dinas Sosial Pemerintah Provinsi Sumbar. Dari hasil komunikasi, akhirnya permohonan untuk bantuan beras kepada masyarakat Nagari Sungai Pinang dikabulkan.

Pantauan wartawan di lokasi, untuk sampai ke lokasi pemukiman warga Sungai Pinang, rombongan harus rela berjalan kaki sekitar satu kilometer dikarenakan akses jalan tidak bisa dilalui kendaraan roda empat.

Satu titik longsor di Sungai Pinang masih menutupi badan jalan

Kepala BPBD Pesisir Selatan, Doni Gusrizal menjelaskan, memasuki hari keempat titik longsor di Nagari Sungai Pinang masih belum terbuka secara total.

Saat ini, kata dia, terdapat satu titik longsor yang masih menutupi badan jalan. Jalan wisata yang merupakan wewenang pemerintah provinsi tersebut masih tertutup oleh dua batu besar yang melintang di badan jalan Sungai Pinang.

Terkait kondisi itu, pelintas yang menggunakan kendaraan roda empat masih belum bisa melalui jalan Sungai Pinang dari dua arah. Baik dari arah Painan, Kabupaten Pesisir Selatan  maupun dari arah Kota Padang ke Sungai Pinang.

Meski demikian, untuk kendaraan roda dua sudah bisa melintas namun harus tetap hati-hati. Karena kondisi jalan di titik longsor masih licin dan berlumpur.

“Terkait kondisi longsor dan batu besar itu, kami sudah sampaikan ke pihak provinsi. Mudah-mudahan nanti ada alat berat yang lain didatangkan kesini,” kata Doni.

Dihubungi terpisah, Kasi Pembangunan Jalan dan Jembatan Dinas Bina Marga Cipta Karya Tata Ruang, Provinsi Sumbar, Yufrizal menyebut, untuk mengatasi material longsor batu besar di Nagari Sungai Pinang, ia berjanji bakal mendatangkan alat berat pemecah batu.

Tapi sayangnya alat berat yang dijanjikan itu posisinya masih berada di Kabupaten Dharmasraya. Pada hari sebelumnya, Yufrizal juga sempat menyampaikan alat berat pemecah batu itu berada di Sijunjung dan akan sampai hari ini di Kabupaten Pesisir Selatan. Namun hingga kini, alat tersebut tak kunjung datang.

“Alatnya masih di Dharmasraya. Insya Allah besok sudah sampai, sehingga bisa membersihkan material longsor dan batu besar itu, sehingga akses masyarakat kembali normal,” tuturnya.

hantaran/*