EkonomiSumbar

Bank Nagari Cabang Painan Nyatakan Siap Biayai Pembangunan Irigasi di Pessel

8
×

Bank Nagari Cabang Painan Nyatakan Siap Biayai Pembangunan Irigasi di Pessel

Sebarkan artikel ini

PESSEL, hantaran.co – Bank Nagari Cabang Painan menyatakan kesiapannya membiayai percepatan pembangunan infrastruktur dasar pertanian seperti irigasi di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat.

Pimpinan Cabang Bank Nagari Painan, Helfi Yandrika mengatakan, kesiapan tersebut sejalan dengan semangat dan roh pendirian Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) pada sektor perbankan sebagai bank pembangunan daerah setempat.

“Bahkan kami sebelumnya juga pernah melakukan pembiayaan pembangunan infrastruktur di Kabupaten Muko-Muko, Bengkulu,” ujar Helfi pada wartawan di Painan, Jum’at (15/7/2022).

Diketahui, Kabupaten Pesisir Selatan memiliki potensi pertanian yang melimpah, khususnya sub-sektor tanaman pangan. Bahkan daerah berjuluk Negeri Sejuta Pesona itu penyumbang terbesar terhadap Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) setiap tahunnya.

Menurut Helfi, dengan ketersediaan irigasi berkondisi baik otomatis daerah tersebut dapat meningkatkan produktivitas lahan warga, karena irigasi merupakan urat nadi pertanian tanaman pangan.

Pihaknya menilai, selama dua tahun terakhir pemerintah kabupaten mampu mengelola neraca keuangan dengan baik yang tergambar dari kian menurunnya rasio utang dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

Kabupaten Pesisir Selatan juga memiliki kekuatan fiskal dengan kategori sedang, sehingga memungkinkan daerah untuk mengakses pembiayaan percepatan pembangunan dari pihak ketiga, baik bank maupun non-bank.

“Jika hanya mengandalkan APBD, mungkin sulit bagi daerah untuk melakukan upaya percepatan pembangunan infrastruktur dasar, khususnya bidang pertanian,” ucap Helfi.

Sementara, Kepala Dinas Pertanian Madrianto menyebut, pihaknya bersama Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang sedang menginventarisir kondisi jaringan irigasi yang menjadi kewenangan daerah.

Selain itu, pemerintah kabupaten juga menjalin kerjasama dengan Universitas Andalas (Unand) untuk melakukan pemetaan satelit terkait titik koordinat jaringan irigasi yang rusak.

Berdasarkan estimasi sementara, kebutuhan pembiayaan pembangunan irigasi dipatok sebesar Rp30 miliar. Sebagian besar dari kerusakan saat ini terjadi pada jaringan sekunder dan tersier.

“Dengan demikian kita bisa melakukan perbaikan secara bertahap dan sesuai potensi yang ada,” tuturnya.

Berdasarkan data Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang irigasi berkondisi baik di Kabupaten Pesisir Selatan saat ini, tercatat sebesar 57 persen. Sedangkan sisanya berkondisi rusak sedang dan rusak ringan.

Sebelumnya, pemerintah kabupaten dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2021-2026 menargetkan ketersediaan irigasi berkondisi baik pada akhir tahun RPJMD mencapai 66,7 persen.

Madrianto menyambut baik kesiapan dari Bank Nagari terkait pembiayaan percepatan pembangunan jaringan irigasi di daerah tersebut.

“Pada dasarnya kami sangat berterimakasih atas kesiapan tersebut. Tak bisa dipungkiri, daerah ini memiliki keterbatasan anggaran,” katanya.

hantaran/*