Nasional

Lisda Hendrajoni: Mitigasi Bencana Peran Semua Pihak

12
×

Lisda Hendrajoni: Mitigasi Bencana Peran Semua Pihak

Sebarkan artikel ini

JAKARTA, hantaran.co – Berdasarkan data resmi dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sepanjang semester pertama (I) tahun 2022, sebanyak 2.000 bencana terjadi di seluruh wilayah Indonesia. Jenis bencana terbanyak adalah hidrometeorologi seperti banjir, cuaca ekstrim, dan tanah longsor.

Menanggapi hal tersebut, Anggota Komisi VIII Fraksi NasDem Lisda hendrajoni, meminta agar seluruh daerah terus mengupayakan pencegahan untuk meminimalisir jumlah korban serta kerugian dengan melakukan mitigasi.

“Jadi, berdasarkan data tersebut jelas hampir seluruh wilayah di Indonesia rawan terjadi bencana, terutama bencana hidrometorologi. Dan ini cukup mengkhawatirkan kita semua. Oleh karenanya, kami mengimbau kepada seluruh kepala daerah agar terus melakukan mitigasi bencana, dengan melibatkan seluruh masyarakat yang berada di daerah paling rawan terjadi bencana,” ujarnya.

Lisda menilai, sebagai negara yang memiliki potensi bencana alam tinggi, tentunya Indonesia harus memiliki upaya-upaya strategis terkait pencegahan sejak dini. Menurutnya, mitigasi bencana mesti dilakukan secara terkoordinasi serta berkelanjutan oleh semua pihak dari pusat hingga daerah.

“Upaya pencegahan harus terkoordinasi dan melibatkan seluruh pihak. Hal ini diharapkan agar dapat memenuhi kebutuhan kedaruratan bencana di daerah, sehingga persoalan pencegahan hingga pasca bencana dapat ditangani dengan cepat, dan tidak menimbulkan permasalahan di kemudian hari,” ucap Srikandi NasDem itu.

Selain pencegahan, kata Lisda, khusus bencana hidrometorologi dapat di antisipasi melalui sosialisasi dan himbauan kepada masyarakat yang melibatkan aparat penegak hukum agar menindak tegas pelaku penebangan liar yang merusak ekosistem hutan dan habitatnya.

“Ya, khusus untuk bencana hidrometeorologi ini, sudah seharusnya dapat di antisipasi dengan cara melakukan sosialisasi kepada masyarakat seperti jangan membuang sampah sembarangan, mengatur tata ruang pemukiman dan kota, perbaikan drainase, serta menindak tegas pelaku penebangan liar. Meskipun bencana tidak dapat diprediksi kapan terjadinya, namun dengan cara-cara seperti ini diharapkan dapat mengantisipasi terjadinya bencana,” tuturnya.

Lisda juga berpesan kepada seluruh masyarakat agar dapat menjaga alam dan lingkungan sekitar sebelum terjadinya bencana besar. Menurutnya, kebersihan lingkungan juga menjadi acuan agar masyarakat terhindar dari berbagai bencana.

“Dimulai dari diri sendiri, seperti tidak membuang sampah sembarangan atau ke sungai misalnya. Atau rutin melakukan kegiatan membersihkan lingkungan sehingga kekhawatiran akan terjadinya bencana banjir dapat diminimalisir sejak awal,” kata Lisda.

hantaran/*