BUKITTINGGI, hantaran.co – Melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P3APPKB), Pemko Bukittinggi menggelar layanan KB serentak sejuta akseptor di empat lokasi klinik pelayanan KB, Rabu (15/6).
Adapun empat klinik pelayanan KB sejuta akseptor itu yakni, Klinik KB RST Jalan Sudirman, Klinik Bidan Praktek Mandiri (BPM) Bunda di Gulai Bancah, Klinik BPM Rori Suwita di Tarok Dipo, dan Klinik BPM Rita Erma Warifa di Manggis Gantiang.
Ketua TP-PKK Bukittinggi Fiona Erman Safar ketika meninjau Pelanyanan KB sejuta aseptor bersama Kepala Dinas P3APPKB Tati Yasmarni di Klinik BPM Bunda Gulai Bancah menyampaikan, melalui pelayanan KB sejuta akseptor yang dilaksanakan ini, diharapkan kebutuhan akan alat kontrasepsi bagi pasangan usia subur bisa terpenuhi. Kegiatan ini juga dimaksudkan untuk melindungi kehamilan yang tidak diinginkan atau kehamilan yang beresiko.
“Pelayanan KB ini sejalan dengan program pemerintah daerah dalam upaya pengendalian penduduk. Alhamdulillah dari empat klinik layanan KB yang ditinjau, terlihat respon masyarakat untuk mengikuti layanan KB sejuta akseptor secara gratis ini,” kata Fiona.
Ia mengajak masyarakat, terutama pasangan usia subur untuk bersama-sama mendukung program pelayanan KB serentak sejuta akseptor dengan cara mendatangi empat lokasi klinik layananan KB tersebut.
Sementara itu, Kepala Dinas P3APPKB Tati Yasmarni mengatakan, Pelayanan KB sejuta akseptor dilaksanakan secara serentak di Indonesia. Kegiatan ini dalam rangka memperingati Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-29 Tahun 2022.
Tati menyebutkan, dalam kegiatan pelayanan KB sejuta akseptor ini, Dinas P3APPKB memberikan semua jenis layananan alat kontrasepsi, baik itu untuk jangka panjang maupun untuk non jangka panjang. Pelayanan itu terdiri dari layanan IUD (Intra Uterine Device), Implan, Pil KB, Suntik dan Kondom.
Agar kegiatan pelayanan KB sejuta aseptor di Kota Bukittinggi berjalan sukses kata Tati, maka Pemko Bukittinggi menyediakan alat kontrasepsi tersebut secara unlimited. Jadi, berapa saja obat dan alat kontrasepsi yang dibutuhkan, pihaknya siap untuk mendistribusikannya.
“Program KB ini sebenarnya mengatur jarak dan mengatur jumlah anak. Kalau anak masih satu tentu tidak direkomendasikan. Melalui program KB ini kita harapkan bagaimana ketahanan keluarga dapat tercapai dengan baik,” ujar Tati.
Dengan adanya layanan KB serentak sejuta akseptor ini, Tati menghimbau bagi pasangan usia subur untuk dapat mengikuti pelayanan KB gratis yang difasilitasi oleh pemerintah. Sebab, pelayanan KB serentak ini guna menciptakan keluarga sejahtera dan berkualitas.
“Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan capaian pelayanan KB serta keberlangsungan pemakaian alat kontrasepsi bagi pasangan usia subur. Dua anak itu lebih baik dari pendekatan kesehatan dan ekonomi,” ucap Tati.
Wetrizon/hantaran