PADANG, hantaran.co – Ketua Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) Kecamatan Kuranji H. Hendri Yazid, SPdI, MM Dt. Rajo Diguci mengajak seluruh masyarakat untuk kembali melestarikan adat istiadat yang sudah mulai tergerus zaman.
Hal itu disampaikan Hendri Yazid saat Safari Ramadan ke Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Padang, bertempat di Mushalla Hidayah Kalumbuk, Kecamatan Kuranji, Kamis (21/4/2022) malam.
Menurutnya, adat istiadat yang sudah mulai hilang itu diantaranya ketika mengundang kenduri perkawinan, kemudian sirih sudah diganti dengan permen.
“Padahal sirih masih banyak dijual orang, kenapa harus diganti dengan permen. Begitu juga letak pelaminan yang sudah dibawa keluar rumah. Seyogyanya pelaminan itu diletakan di dalam rumah,” kata Hendri Yazid yang juga menjabat sebagai Kepala Seksi (Kasi) Penyelengaraan Haji dan Umrah (PHU) Kankemenag Padang itu.
Ia juga meminta para niniak mamak di setiap kenagarian untuk tidak mengabaikan begitu saja nilai-nilai kearifan lokal yang sudah menjadi tradisi sejak dahulunya.
Alasannya, kata Hendri Yazid, negara mengakui dan menghormati kesatuan-kesatuan masyarakat hukum adat serta hak-hak tradisionalnya, sepanjang masih hidup dan sesuai dengan perkembangan masyarakat serta prinsip-prinsip di NKRI.
“Jadi sangat perlu kiranya memperkuat kembali peran Niniak Mamak dan Bundo Kanduang di wilayah masing-masing,” ucapnya lagi.
Niniak Mamak kata Hendri Yazid, juga memiliki peran dan tanggungjawab yang besar dalam menghadapi ancaman degradasi moral pada generasi muda, anak kemenakan di lingkungannya. Kondisi itu disebabkan karena rendahnya pemahaman agama, adat istiadat, serta kurangnya pengawasan orangtua, Niniak Mamak, dan Bundo Kanduang.
“Apakah bapak dan ibu sepakat untuk melestarikan kembali adat istiadat kita tersebut,” ujarnya sembari dijawab ya oleh para jamaah tarawih.
hantaran/ANDRI YUSRAN