Sumbar

Terlihat Kumuh dan Kotor, Gedung DPRD Dharmasraya Jadi Sorotan

8
×

Terlihat Kumuh dan Kotor, Gedung DPRD Dharmasraya Jadi Sorotan

Sebarkan artikel ini
DPRD
Terlihat jelas Gedung DPRD Dharmasaya kurang perawatan, Kamis (7/4/22). BADRI

DHARMASRAYA, hantaran.co — Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Dharmasraya, merupakan cerminan dari lembaga yang melakukan pengawasan anggaran dan penyambung lidah masyarakat.

Kondisi gedung nan indah, bersih dan sejuk dipandang mata, akan melahirkan cara kerja yang bersih. Namun beda hal nya dengan gedung DPRD Kabupaten Dharmasraya yang kumuh.

Pantauan hantaran.co di lapangan terlihat di sejumlah dinding gedung DPRD itu berlumut. Bukan itu saja, dari pantauan media di gedung megah tersebut, terlihat sejumlah bahagian plafon sudah lepas.

Bahkan, di sepanjang dinding gedung megah yang dibangun dengan dana miliaran itu, bergelantungan sarang laba-laba serta dinding penuh debu.

Wajar, jika banyak orang menilai, bahwa kantor merupakan cerminan dari para pegawai dan anggota DPRD setempat.

“Bagaimana bisa kerja yang bersih dan nyaman kalau kantornya saja kotor,” ungkap salah seorang masyarakat Hariyadi.

Menurutnya, tidak mungkin DPRD tak anggarkan dana perawatan untuk gedung itu. Jika memang tidak ada anggaran untuk perawatan gedung DPRD, lanjutnya para wakil rakyat di daerah ini tentu harus berikan plafon untuk itu.

Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Sekwan Syamsuardi, saat dikonfirmasi awak media di ruang kerjanya menyebutkan, bahwa tidak ada anggaran untuk biaya perawatan. “Sudah dua tahun ini tidak ada anggaran untuk perawatan gedung DPRD,” katanya, Kamis (7/4/22)

Ia menyebutkan, tidak adanya anggaran perawatan gedung memang tidak di ajukan melalui plafon anggaran, tetapi hanya menyampaikan secara lisan pada DPRD. “Menyampaikan secara berbisik ke DPRD sudah kita lakukan, untuk penganggaran memang tidak ada,” ucap dia.

Anehnya, tidak adanya anggaran untuk biaya perawatan gedung DPRD, namun ada puluhan tenaga harian lepas (THL) di Gedung yang diduduki 30 orang anggota DPRD itu. “Untuk THL ada sebanyak kurang lebih 60 orang, dengan sistim gaji harian. Untuk satu orangnya kisaran Rp60ribu,” ujarnya.

Dikatakannya, tidak adanya anggaran pemeliharaan gedung dewan itu dikarenakan, kondisi keuangan yang tidak mencukupi. “Jadi untuk anggaran saat ini lebih pada prioritas saja,” tuturnya. (*)

Badri/hantaran.co