PADANG, hantaran.co–Sejumlah pengurus Provinsi Persatuan Olahraga Sepatu Roda (Porserosi) Sumatera Barat, mulai angkat bicara terkait rencana pelaksanaan Musyawarah Provinsi (Musprov) ke III yang akan digelar pada akhir bulan ini.
Alforki Martha sebagai ketua umum dianggap tak hanya kurang cakap dalam memimpin sebuah organisasi tapi dinilai mengangkangi AD/ART organisasi, karena menggelar musyawarah tanpa melalui mekanisme organisasi.
“Ini organisasi olahraga, bukan perusahaan yang bisa diputuskan sendiri. Apalagi untuk agenda Musprov, yang merupakan forum pengambilan keputusan tertinggi di tingkat provinsi,” kata ketua bidang organisasi Porserosi Sumbar Dr.Edi Suandi pada Minggu (23/1).
Edi mengaku merasa tidak nyaman ‘ensecure’, karena untuk pelaksanaan agenda Musprov ini direncanakan secara diam-diam oleh ketua Alforki Martha bersama beberapa orang saja.
“Jangankan rapat pleno pengurus, rapat pembentukan panitia saja, kami sebagai pengurus tidak pernah tau. Kalau memang tak paham caranya, banyaklah bertanya, adakan musyawarah atau rapat pengurus,” ucapnya.
Senada dengan itu, Sekretaris Umum Porserosi Sumbar, Rudi Horizon juga kaget dengan akan dilaksanakannya Musprov ini. Pasalnya, mantan Ketua Koni Kabupaten Solok ini baru tau akan dilaksanakannya Musprov, setelah sejumlah pengurus menghubunginya.
“Iya, saya tau akan ada Musprov, setelah beberapa orang pengurus menghubungi saya, bahwa akan ada musprov akhir bulan ini, bahkan sudah ada ketua panitianya dan lokasi pelaksanaannya,” kata Rudi.
Untuk memastikan hal itu, ia kemudian menkonfirmasikan kebenaran informasi tersebut kepada Arfan Rosyda ketua bidang pertandingan dan perwasitan Pengprov Porserosi Sumbar yang menurut informasi nya ditunjuk sebagai ketua penitia pelaksana Musprov.
“Namun pak Arfan meminta saya untuk menghubungi ketua umum langsung. Namun sampai saat ini, baik telefon maupun pesan WhatsApp yang saya kirim kepada saudara Alforki, belum sekalipun ada jawaban,” terangnya.
Rudi yang kini diberi amanah sebagai ketua Koni Kota Solok ini menilai, seakan ada pra-kondisi jelang pelaksanaan Musprov ini untuk satu orang calon. Sementara di sisi lain kata dia, sesuai dengan SK perpanjangan kepengurusan Pengprov Porserosi Sumbar yang diterbitkan oleh PB Porserosi tanggal 4 April 2021, pengurus wajib mengaktifkan seluruh cabang yang ada di kabupaten/kota, dalam rangka persiapan Musyawarah Provinsi.
Namun kenyataannya, banyak cabang yang tidak aktif, kalaupun ada yang akan melakukan reorganisasi, Diantaranya Pengcab Dharmasraya,Pengcab Kota Payakumbuh,Pengcab Kota Bukit Tinggi,Pengcab Pasaman Barat,Pengcab Kabupaten Solok,dan Pengcab Pesisir Selatan.
Sementara ada pengurus pengcab yang justru dipermudah penerbitan SKnya, meski tanpa sepengetahuan Sekretaris umum sekalipun.
” Ini organisasi olahraga yang menjunjung tinggi sportifitas. Kalau memang sportif, ngapain harus diam-diam?. Banyak pengurus yang bertanya kepada saya, apa yang mesti saya jawab?. Kan ndak lucu, kalau harus saya katakan kepada mereka, bahwa musprov ini sudah diselesaikan saja oleh Alforki Cs,” ucapnya.
Sementara itu, dari sejumlah informasi yang didapat, sudah beredar selebaran di sejumlah group WA terkait mekanisme pencalonan calon ketua umum Pengprov Porserosi Sumbar. Dalam pemberitahuan itu juga tercantum jadwal pelaksanaan Musprov Porserosi Sumbar yang akan digelar pada Jum’at 28 Januari 2022 di Pendopo rumah dinas Walikota Pariaman.
Hal yang sama juga diungkapkan olah Bendahara Umum Pengprov Porserosi Sumbar, Lynda Djanas menurutnya, jangankan dilibatkan dalam pembentukan panitia Musprov, sejak dirinya menjabat sebagai bendahara umum dari 2017 silam hingga kini, belum pernah sekalipun diundang bahkan dilibatkan dalam berbagai kegiatan Porserosi.
“Saya dengar sering ada ivent, tapi tak sekalipun saya dilibatkan. Jadi fungsi sebagai bendahara umum itu apa, saya juga tidak tahu,” kata Lynda.
Hantaran.co berupaya untuk menghubungi Ketua Umum Porserosi Sumbar Alforki Martha melalui nomor handphonenya tapi direspon.
(Rivo/Hantaran.co)