Gaya HidupPendidikan

Rumah Baca Marenda, Mengulas Perkembangan Literasi di Dharmasraya

11
×

Rumah Baca Marenda, Mengulas Perkembangan Literasi di Dharmasraya

Sebarkan artikel ini
Rumah Baca Marenda
Peringatan hari jadi Kabupaten Dharmasraya ke-18, Rumah Baca Marenda menggalakkan kesadaran dan pembangunan literasi di Kabupaten berjuluk Ranah Cati Nan Tigo.

DHARMASRAYA, hantaran.co—Peringatan hari jadi Kabupaten Dharmasraya ke-18, Rumah Baca Marenda menggalakkan kesadaran dan pembangunan literasi di Kabupaten berjuluk Ranah Cati Nan Tigo.

Mengusung tema “Sinergitas dalam Membangun Literasi di Ranah Cati Nan Tigo”, Rumah Baca yang didirikan oleh akademisi Universitas Dharmas Indonesia (Undhari), Dr. Amar Salahuddin ini menghelat Bincang Literasi di Marenda Cafe, Rabu (6/1).

Tak tanggung-tanggung, rumah baca yang mengusung konsep progresif ini mengundang para narasumber yang kompeten dan profesional dibidangnya masing-masing, misalnya saja Drs. Irsyad, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Dharmasraya.

Pria yang sudah malang melintang di Pemkab Dharmasraya memaparkan problematika mengakar yang didera Kabupaten Dharmasaraya adalah rendahnya minat baca.

“Ini terbukti dengan minimnya persentase kunjungan yang ada di perpustakaan daerah. Kedepan, kita akan melakukan transformasi apik guna mengatasi permasalahan ini,” tutur birokrat senior ini.

Sementara itu, Dr. Amar Salahuddin, selaku narasumber kedua, menguraikan dengan komprehensif dan padu terkait pentingnya kemampuan literasi dalam membangun peradaban.

Inti dari paparan doktor muda ini adalah bagaimana semua kalangan harus berperan aktif dalam mewujudkan cita-cita bersama ini.

“Sedari dini, kita harus memupuk, merawat, dan mambangun tradisi literasi. Oleh karena itu, Rumah Baca Marenda hadir dengan terobosan-terobosan kekinian guna merealisasikan itu semua. Ini wujud kepedulian dan kontribusi konkrit kita terhadap daerah dan generasi muda Dharmasraya,” ucapnya.

Kemudian Narsum ketiga, H. Lasdi, yang juga Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Dharmasraya ini menuturkan pendidikan dan pembelajaran akan berkembang seiring dengan perubahan zaman.

Di abad ke-21 ini, pembelajaran tidak hanya berpusat pada kemampuan kognitif, tetapi juga mencakup sejumlah keterampilan personal dan sosial.

“Termasuk kemampuan berpikir kritis, kreatif, kolaboratif, dan komunikatif,” ujarnya.

Tidak ketinggalan dari kaum intelektual muda dari Bendahara DPD Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Dharmasraya sekaligus pendiri Rumah Baca Peduli Bangsa, Age Kurniawan, dengan penuh semangat, tokoh muda ini menyampaikan bahwa giat literasi membutuhkan pergerakan dari kita semua.

“Kehadiran Rumah Baca adalah untuk memotivasi generasi dalam menumbuhkan kesadaran membaca. Setidaknya, setelah pulang dari rumah baca ini, mereka punya semangat hidup, semangat belajar, dan berkarya,” tuturnya.

Pantauan di lapangan, kegiatan yang dipandu oleh Dodi Widia Nanda, M. TESOL ini berjalan dengan lancar dan sukses. Ini terbukti dengan banyaknya hadirin yang datang untuk mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir. Lontaran-lontaran pertanyaan dari hadirin juga bukti betapa antusiasnya hadirin dalam berpartisipasi aktif di kegiatan ini.

(Maryadi/Hantaran.co)