Pendidikan

Dosen Fakultas Ekonomi Unand Dampingi Pelaku Usaha Bordir

11
×

Dosen Fakultas Ekonomi Unand Dampingi Pelaku Usaha Bordir

Sebarkan artikel ini
Dosen
Hasil bordiran dari Silva Bordir di Desa Luhung, Nagari Singgalang, Kecamatan X Koto, Kabupaten Tanah Datar dalam busana adat minang dan tas tangan yang siap dipasarkan dalam akun media sosial yang saat ini dalam masa pembinaan dari tim pengabdian masyarakat Fakultas Ekonomi Unand. IST

PADANG, hantaran.co – Melakukan pembinaan terhadap Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), dosen Fakultas Ekonomi Universitas Andalas (Unand) membantu mendampingi usaha ‘Silva Bordir’ dalam pembuatan akun dan bisnis. Tujuannya, bagaimana etika melayani pembeli secara online dengan baik serta bagaimana membuat caption-caption dan video-video untuk menarik pembeli.

Ketua Tim Pendampingan, Yessy Andriani, yang juga merupakan dosen Fakultas Ekonomi Unand menyampaikan, output dari pendampingan tersebut supaya Silva Bordir sudah memiliki akun bisnis google, instagram, dan facebook. Menurutnya, melalui pelatihan promosi usaha dan pendampingan pembuatan akun bisnis ini dapat meningkatkan penjualan produk bordir Silva Bordir.

“Sebelumnya dalam pengabdian terhadap masyarakat ini, kami juga sudah melakukan pendampingan cara pembuatan katalog motif dan produk. Nah, pembuatan akun dan bisnis ini lanjutan dari sebelumnya sehingga usaha ini dapat berkembang dan maju ke depannya dan dapat mengikuti perkembangan zaman dan memiliki pangsa pasar yang lebih luas dari sebelumnya,” ujar Yessy, Sabtu (4/12/2021).

Ia menuturkan, kegiatan tersebut dilakukan pada akhir November lalu di Desa Luhung, Nagari Singgalang, Kecamatan X Koto, Kabupaten Tanah Datar. Hingga kini pendampingan atas kegiatan pengabdian masyarakat terus masih terus dilakukan.

“Kegiatan tersebut diawali dengan penyuluhan tentang pentingnya promosi dalam mengembangkan usaha, terutama dalam pemanfaatan teknologi digital. Penggunaan bahasa yang menarik baik dalam bentuk caption dan video akan mempengaruhi minat pembeli,” ucapnya.

Menurut Yessy, pada umumnya UMKM kurang memiliki kecakapan teknologi sehingga banyak yang gulung tikar di masa pandemi karena tidak bisa menyesuaikan penjualannya secara online.

“Untuk itu UMKM seperti Silva Bordir perlu dibekali dengan teknik promosi dan marketing lewat media online. Sehingga berkembangnya usaha Silva Bordir menjanjikan pekerjaan yang berkelanjutan bagi anggotanya,” katanya. (*)

Winda/hantaran.co