PADANG, hantaran.co – Guru Madrasah Aliyah (MA) Plus Keterampilan Sumbar diberi pelatihan langsung merias penari dan pengantin oleh tim Pengabdian Kepada Masyakat (PKM) Universitas Negeri Padang (UNP).
Dipilihnya MA Plus Keterampilan Sumbar disebabkan karena masih kurangnya keterampilan guru yang bisa merias penari dan pengantin ketika siswa akan melakukan sebuah penampilan. Padahal, hamper setiap tahun di MA Plus Keterampilan Sumbar tersebut sering diadakan acara-acara besar yang melibatkan siswa.
“Ketika mereka akan tampil di pentas tentu mereka perlu dirias agar penampilannya maksimal. Nah, kendalanya ketika mereka akan tampil mereka harus merias diri di luar sekolah yang memakan biaya tak murah,” kata Ketua PKM Jurusan Tata Rias FPP UNP, Murni Astuti, kepada hantaran.co Minggu (14/11/2021) di Padang.
Berdasarkan survei yang dilakukan tim PKM, kata Murni, selain mengeluarkan biaya yang cukup mahal, kadang hasilnya juga jauh dari harapan setiap siswa yang akan tampil. “Kami berpikir kenapa tidak diajarkan saja kepada guru tentang tata cara merias penari dan pengantin. Tentu selain lebih mudah juga sangat hemat biaya, karena bisa dilakukan di sekolah dengan waktu yang efisien,” tuturnya.
Dijelaskan Murni, MA Plus Keterampilan di Sumbar berjumlah 10 sekolah, yakni MAN 2 Padang, MAN 3 Padang, MAN 1 Bukittinggi, MAN 2 Bukittinggi, MAN 1 Payakumbuh, MAN 1 Tanah Datar, MAN 1 Solok, MAN 2 Pesisir Selatan, MAN 1 Solok Selatan dan MAN 2 Solok Selatan . Selain itu MAN 2 Pesisir Selatan juga sedang bersiap menuju MA Plus Keterampilan.
“Jadi, guru-guru di MA Plus Keterampilan Sumbar ini kita bekali dengan keterampilan merias penari dan pengantin muslim. Dimana ada dua sesi pelatihan yang kita berikan, yaitu materi merias melalui zoom meeting dan praktek merias yang digelar dengan protokol kesehatan (Prokes) ketat,” katanya didampingi anggota tim PKM, Vivi Efriona dan Mitra Lusiana.
Lanjut Murni, dari pelatihan yang diberikan diharapkan guru di MA Plus Keterampilan Sumbar paham tentang pengetahuan dan ketrampilan rias pengantin muslim, kreasi jilbab dan perawatan kulit wajah. Selain itu pengetahuan menetukan alat, bahan dan kosmetika serta koreksi wajah sesuai dengan bentuk-bentuk wajah. “Apalagi kalau keterampilan ini dimaksimalkan akan bisa membantu mengembangkan jiwa enterpreneur bagi para guru MA itu,” katanya
Ditambahkan Vivi, setelah pelatihan ini dilakukan, nanntinya tim PKM akan kembali menemui para guru untuk mengumpulkan tugas-tugas yang memang telah diberikan kepada guru. “Bahkan kita kembali memantau sampai dimana kemampuan para guru ini setelah diberi keterampilan dan dilakukan koreksian-koreksian untuk penyempurnaan,” katanya.
Sementara itu, Mitra Lusiana yang memberikan pelatihan tentang merias pengantin muslim berharap agar para guru MA Plus Keterampilan Sumbar terutama di MAN 1 Bukit Tinggi yang tergabung dalam Forum Musyawarah Guru MA Plus Ketrampilan Bukit Tinggi Sumatera Barat bisa memanfaatkan pelatihan ini dengan sebaik-baiknya.
“Jadikan momen ini untuk mengasah dan mengembangkan kemampuan diri. Jika keterampilan ini bisa dimaksimalkan akan sangat bermanfaat untuk diri sendiri dan tentunya akan jadi sebuah softskill yang dapat mendatangkan potensi ekonomi,” ujarnya
Ketua Forum Musyawarah Guru Madrasah Aliyah Plus Ketrampilan, Reni Arneti, menyatakan bahwa setiap tahun MA Plus Ketrampilan selalu mengadakan pameran seperti fashion show, tari, drama, lomba, expo. Namun pada kenyataannya, guru-guru keterampilan MA se-Sumbar dari 10 sekolah, belum maksimal kompetensi guru khususnya keterampilan tata rias merias. Sehingga guru belum dapat membantu siswa merias saat ada acara fasion show, tari pasambahan, lomba seni, padahal keterampilan make up, kreasi jilbab, perawatan kulit sangat diperlukan untuk menunjang kegiatan tersebut.
“Dengan adanya pelatihan dari tim PKM FPP UNP tentu akan sangat membantu. Kami berharap bimbingan seperti ini dapat dilakukan berkesinambungan dan dilakukan lagi untuk guru di MA Plus Keterampilan Sumbar ini,” tutupnya. (*)
hantaran.co