Oleh: Cindy Tri Putri S
Jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Andalas
Imbauan kepada masyarakat dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) untuk waspada terhadap kedatangan fenomena alam La-Nina menjelang akhir tahun 2021 tidak bisa dianggap enteng. Berdasarkan press rilis bmkg.go.id 18 Oktober 2021, diungkapkan perlu diwaspadai fenomena cuaca ekstrim seperti hujan lebat, angin puting beliung, dan angin kencang. Meskipun fenomena ini terjadi dalam periode singkat, tapi dapat memicu bencana hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang, longsor, angin kencang atau puting beliung atau badai tropis.
Indonesia dinyatakan perlu mempersiapkan diri menyambut kehadiran La-Nina 2021/2022 dalam intensitas lemah-sedang sampai Februari 2022. Bagi masyarakat yang tinggal di sekitar daerah rawan bencana tentu perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap bencana yang akan datang. Meningkatkan kewaspadaan dapat mencegah terjadinya kerugian-kerugian yang dapat memperburuk situasi pada saat itu. Berikut persiapan yang perlu dilakukan untuk menghadapi fenomena alam La-Nina.
Persiapan untuk wilayah rawan banjir atau banjir bandang, hal pertama yang sagat diperlukan adalah menyediakan air minum ke dalam botol serta air bersih ke dalam wadah tinggi dan besar. Pada saat banjir, sumber air bersih di sekitar lokasi akan terkontaminasi sehingga kita tidak dapat meminum, memasak, ataupun mandi dengan air tersebut, sehingga menyimpan air bersih menjadi solusi agar tetap memperoleh air bersih.
Kedua, siapkankan makanan kaleng yang bisa langsung dikonsumsi. Karena saat banjir kita akan kesulitan menemukan tempat untuk mengolah makanan, maka dari itu makanan kaleng siap makan akan lebih baik, selain akan terjaga dari kontaminasi air, makanan ini juga bertahan lama. Kemudian, simpanlah barang-barang berharga di tempat yang aman dan tahan air. Barang-barang seperti dokumen-dokumen penting, alat komunikasi, dan sejumlah uang tunai akan mengalami kerusakan jika terkena air, oleh karenanya perlu untuk menyimpan barang-barang ini di tempat yang tahan air.
Bagi wilayah yang rawan longsor, perlu dipelajari tanda-tanda akan terjadinya longsor. Longsor biasanya terjadi setelah hujan lebat yang turun terus menerus, kita juga perlu mewaspadai air sungai jika warnanya berubah menjadi keruh. Cek jika ada rembesan air, mata air, atau retakan memanjang yang tiba-tiba muncul di tanah.
Sebelum longsor terjadi, kadang terjadinya runtuhan-runtuhan seperti batu, tanah, atau ranting. Usahakan batrai ponsel dalam kondisi penuh dan letakkan ponsel di daerah yang dapat dijangkau dengan cepat saat Anda tidur. Jika-tanda-tanda longsor sudah terlihat, hendaknya segera mengungsi ke tempat yang lebih aman. Jika ditimpa longsor, hendaknya jangan lupa membawa ponsel, tetap tenang, dan bergerak ke tempat yang aman, bila memungkinkan, bantu orang-orang yang lemah seperti balita, lansia, atau orang sakit. Setelahnya, hubungi pihak-pihak yang berkaitan dengan penanganan bencana, seperti PMI, BPBD, polisi, pemerintah setempat, atau organisasi lainnya.
Bagi wilayah yang terkena angin kencang atau puting beliung atau badai tropis, sebaiknya melakukan pemangkasan terhadap cabang-cabang pohon tinggi di sekitar rumah Anda. Selain itu, bersihkan area di sekitar rumah dari barang-barang yang tidak terpakai atau barang-barang lainnya yang dapat diterbangkan angin.
Saat angin kencang, cabang-cabang pohon tinggi rentan patah dan barang-barang yang diterbangkan angin bisa menimpa rumah ataupun menimpa dan melukai orang-orang lainnya. Kemudian, periksalah ketahanan rumah dan perkuat bangunan rumah, misalnya dengan memperbaiki tatanan atap yang kurang kokoh atau mengubah bingkai jendela dengan yang terbuat dari logam. Hal ini guna mencegah kerusakan rumah yang dapat memperburuk situasi Anda.
Menghadapi fenomena La-Nina yang terjadi hingga awal tahun 2022 masyarakat harus waspada dan siap siaga terutama daerah rawan bencana. Tetap berhati-hati agar saat tertimpa musibah kita tidak kehilangan seluruh harta benda. Kewaspadaan bertujuan untuk menghindari nasib sudah jatuh tertimpa tangga, sehingga kita tidak dalam keterpurukan. Terakhir, dari seluruh persiapan di atas, salah satu tindakan yang sangat penting untuk dilakukan di awal adalah mencari tempat perlindungan atau evakuasi di sekitar rumah jika bencana terjadi, dan buat perencanaan evakuasi dan perlindungan untuk diri sendiri dan juga keluarga, lakukan tinjauan ulang terhadap rencana tersebut dan pastikan semua anggota keluarga memahaminya.
Persiapan ini bersifat saran dan setiap keluarga berkemungkinan memiliki kebutuhan yang berbeda. Oleh karenanya jangan lupa mempersiapkan perlengkapan darurat, sehingga saat melakukan evakuasi ke luar rumah, barang yang diperlukan dapat dibawa dengan cepat, dan disarankan untuk membawa barang-barnag yang bersifat penting agar tidak terlalu banyak membawa beban. (*)
hantaran.co