PADANG, hantaran.co — BMT KSPPS Jati Kota Padang mendapat kucuran dana dari Kementerian Koperasi dan UMKM. Tak tanggung-tanggung BMT Jati diguyur dana hingga Rp1 miliar.
Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan dan Menengah (UMK) Provinsi Sumatera Barat yang diwakali Kabid Pemberdayaan Koperasi, Dina Febriyanti, mengatakan, dengan adanya tambahan modal pinjaman dari Lembaga Pembiayaan Dana Bergulir (LPDB) Kementerian, KSPPS Jati diharapkan dapat dimanfaatkan untuk usaha-usaha produktif anggota yang bergerak di sektor riil agar mampu mempertahankan dan mengembangkan usaha.
“Bagi anggota koperasi yg menggunakan modal dari LPDB Kementerian Koperasi Usaha Kecil Menengah (Kop dan UMKM) untuk modal usaha agar disiplin dalam pengembaliannya,” katanya.
Dina juga berharap dengan adanya tambahan permodalan dari LPDB KUMKM, Koperasi Simpan Pinjam Pembiayaan Syariah (KSPPS ) Jati bisa meningkatkan pelayanan dan mensejahterakan anggota dan koperasinya sendiri.
Sementara itu, Staf Keperesidenan RI, Aji Airlangga, di KSPPS BMT Jati, mengatakan, agenda pemerintah dalam hal ini untuk membangkitkan gairah ekonomi masyarakat. Pertama, meningkatkan pendapatan, kedua mengurangi pembiayaan, dan ketiga melakukan pembangunan wilayah.
“Saya salut dengan pengembangan yang dilakukan BMT Jati Kota Padang yang semakin maju. Namun, kita mesti sadar bahwa keuangan syariah bertujuan pada 4 hal, yaitu keuangan komersial, keuangan sosial, indutri halal, dan kesejahteraan komunitas,” ungkapnya.
Aji melanjutkan, ada pekerjaan rumah bagi BMT untuk berkembang lebih baik dan survave dengan yang lainnya. Pertama, pada aspek keberkembangan keuangan bisa tumbuh secara organik oleh pengurus yang profesional.
“Kedua, pengawasan yang baik, dimana tidak menimbulkan masalah baru yang dapat merusak citra BMT Syariah dan masyarakat tidak percaya. Saat ini dari 104 BMT tidak semua survive dan kemudian tidak lanjut. Karena butuh pengawasan dan kajian indikator yang mampu memberikan kebaikan dan kemajuan BMT sendiri sesuai lingkup kegiatannya,” katanya.
Yang ketiga, kata Aji, BMT perlu membangun infrastruktur pendukung terutama dalam aspek pemanfaatan teknologi dan kebiasaan masyarakat.
“Seberapa sosialnya BMT dan lembaga keuangan Islam adalah pada aspek kesejahteraan anggota, kesejahteraan lingkungan usaha dan nasabah. Karena pada dasarnya keuangan syariah berdampak pada kebaikan umat dan keberlangsungan BMT secara berkelanjutan,” pesannya.
Asisten Ekonomi dan Pembangunan Kota Padang, Endrizal, dalam kesempatan itu juga menyampaikan bahwa KSPPS BMT Jati merupakan yang terbaik kota Padang.
“Ini kebanggaan kita BMT, jadi salah satu yang terbaik, sehingga tidak salah LPDB telah mengucurkan dana Rp1 miliar untuk perkuatan modal koperasi syariah di Kota Padang,” pungkasnya.
Rombongan staf kepresidenan selanjutkan melakukan kunjungan pertama dilakukan ke Gubernuran Sumbar dan lanjut meninjau proyek pertanian yang di biayai APBN dan ke Padang Panjang dan ke Pasaman. (*)
hantaran.co