Peristiwa

Tiga Daerah di Sumbar Dilanda Banjir dan Longsor

12
×

Tiga Daerah di Sumbar Dilanda Banjir dan Longsor

Sebarkan artikel ini
banjir longsor sumbar
Salah satu kondisi rumah warga yang rusak dihantam longsor di Kecamatan X Koto Sei Lasi, Kabupaten Solok

PADANG, hantaran.co – Hujan deras sejak Selasa (28/9) hingga Rabu (29/9) membuat tiga daerah di Sumbar dilanda banjir dan longsor.

Kalaksa BPBD Sumbar Erman Rahman mengatakan, dari data yang dihimpun pihaknya mencatat ada bencana banjir di Kota Solok pada Rabu (29/9) sekitar pukul 02.30 WIB, di Biruhun kelurahan Simpang Rumbio, Kecamatan Lubuk Sikarah.

Banjir terjadi akibat peningkatan air dari hulu serta hujan yang mengguyur Kota Solok dan daerah tetangga, yang menyebabkan banjir di perumahan warga.

Dikatakannya, daerah yang terdampak, yaitu di Kelurahan Simpang Rumbio RT 1 RW 5 Kecamatan Lubuk Sikarah, terdampak 99 Kartu Keluarga dengan 127 jiwa. Kemudian, Kelurahan PPA RT 3 RW 5, Kecamatan Tanjung Harapan terdampak 10 KK dengan 36 jiwa 1 balita.

“Syukur tidak ada korban jiwa. Saat ini Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Solok, membantu warga mengevakuasi daerah pemukiman warga serta menyerahkan bantuan logistik,” ujarnya, Rabu (29/9).

Erman Rahman juga mengatakan, di Kabupaten Pasaman Selasa (28/9/21) sekitar pukul 16:30 WIB, di Jorong Sei Beremas Nagari Cubadak Barat Kecamatan Duo Koto, curah hujan yang tinggi dan angin kencang menyebabkan meluapnya air dan pohon tumbang menimpa jembatan, sehingga ambruk dan terbawa arus sungai.

Mengakibatkan jembatan penghubung antara Muaro Tambangan, Koto Tangah dan Sigalabur Terputus dan tidak ada akses, kurang lebih 600 KK mengalami kesulitan akses.

“TRC BPBD Kab Pasaman Melakukan pembersihan material kayu dibantu masyarakat,” ujarnya lagi.

Sementara itu, Kabupaten Solok di Jorong Pila Nagari Guguak Sarai Kecamatan X Koto Sei Lasi terjadi Longsor di perumahan warga pada Selasa (28/9/21) sekitar pukul 21:30 WIB.

“Akibat intensitas Hujan yang tinggi, korban bernama Darlis mengalami kerugian material kurang lebih Rp50 juta,” ujarnya.

Ditambahkannya, TRC BPBD Kabupaten Solok, melakukan pemantauan dan pengambilan data serta, membantu warga mengevakuasi daerah pemukiman warga yang terdampak bencana.

(Fardi/Hantaran.co)