Sumbar

Panglima TNI dan Kabaharkam Polri Hari Ini ke Sumbar, Ini Agendanya

11
×

Panglima TNI dan Kabaharkam Polri Hari Ini ke Sumbar, Ini Agendanya

Sebarkan artikel ini
Panglima
AKSELERASI VAKSINASI –Salah seorang siswa SMK 1 Sumbar menerima suntikan vaksin Covid-19 yang digelar oleh Polresta Padang, Selasa (21/9). Capaian vaksinasi di Sumbar sudah menyasar 890 ribu lebih atau 20,23 persen dari total target penerima. TIO FURQAN

PADANG, hantaran.co — Realisasi vaksinasi Covid-19 di Sumatra Barat (Sumbar) sudah mencapai 890 ribu lebih suntikan dosis pertama dari total target 4,4 juta warga. Hari ini, Rabu (22/9/2021), Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kepala Badan Pemeliharaan dan Keamanan (Kabarharkam) Polri Komjen Pol Arief Sulistyanto, dijadwalkan ke Sumbar untuk memantau pelaksanaan vaksinasi.

Berdasarkan data yang tertera pada laman vaksin.kemenkes.go.id, hingga Selasa 7 September 2021, tercatat realisasi vaksinasi Covid-19 di Sumbar sudah mencapai 20,23 persen atau 891.913 orang untuk dosis pertama, dan 10,67 persen atau 470.256 orang untuk dosis kedua. Ada pun total target penerima ialah 4.408.509 orang.

Data Kemenkes juga menunjukkan, vaksinasi untuk  lansia di Sumbar menjadi kelompok penerima terendah yaitu 7,40 persen atau 36,248 orang untuk dosis pertama dengan target penerima 489.575 orang. Lalu kelompok anak usia 12 hingga 17 tahun baru  5,16 persen atau 30.438 orang untuk dosis pertama.

Sebelumnya diberitakan, Presiden Joko Widodo disebut tengah menyoroti sejumlah daerah dengan realisasi vaksinasi Covid-19 yang masih rendah. Termasuk salah satunya Provinsi Sumatra Barat. Untuk itu, dikabarkan hari ini Panglima TNI dan Kabaharkam Polri datang ke Sumbar untuk mengecek pelaksanaan vaksinasi.

“Besok (hari ini.red), Panglima TNI bersama Kabaharkam Polri akan meninjau pelaksanaan vaksinasi di Universitas Negeri Padang. Mendarat di BIM setelah meninjau pelaksanaan vaksinasi di Lampung,” ucap salah seorang narasumber Haluan yang meminta identitasnya tidak dituliskan, Selasa (21/9/2021).

Sebelumnya, Gubernur Sumbar Mahyeldi mengingatkan, agar masyarakat Sumbar tidak mudah menelan informasi, serta menghindari hoaks yang berhubungan dengan vaksinasi Covid-19. Sebab, hal itu hanya akan menghambat target realisasi vaksinasi di Sumbar.

“Soal vaksin ini, tidak ada lagi masalah, baik dari segi keamanan maupun kehalalan. Oleh karena itu masyarakat jangan sampai termakan hoaks sehingga tidak mau mengikuti vaksinasi,” kata Mahyeldi saat meninjau kegiatan vaksinasi di SMA N 1 Padang, Senin (20/9/2021).

Masyarakat, sambung Mahyeldi, tidak perlu ragu untuk menerima suntikan vaksin Covid-19. Bila masih ada hal yang diragukan, maka masyarakat bisa bertanya langsung kepada para tenaga kesehatan (nakes), sehingga ke depan tidak lagi mudah termakan informasi yang tidak benar.

Mahyeldi menyebutkan, Pemprov Sumbar terus berupaya mempercepat capaian vaksinasi Covid-19. Saat ini, jumlah masyarakat yang sudah mendapatkan vaksin sudah mencapai 20 persen dari target penerima 4,4 juta orang di Sumbar.

“Saat ini, jumlah vaksin di Sumbar masih mencukupi untuk melaksanakan percepatan vaksinasi. Oleh karena itu, seluruh kabupaten/kota diminta untuk lebih maksimal dalam pelaksanaan,” ujarnya lagi.

Vaksinasi Sumbar Disorot

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, menyampaikan bahwa Presiden Joko Widodo menyoroti sejumlah daerah dengan realisasi vaksin Covid-19 yang masih rendah. Termasuk salah satunya Provinsi Sumatra Barat. “Presiden Jokowi meminta cakupan vaksinasi di Sumbar ditingkatkan. Stok vaksin segera habiskan, tidak untuk ditahan,” kata Airlangga, Senin (20/9).

Presiden, kata Airlangga lagi, juga memberikan arahan untuk tetap waspada akan potensi ledakan kasus seperti beberapa waktu lalu. Sebab, potensi penyebaran varian baru yang lebih ganas masih bisa terjadi.

Kemudian, sambung Airlangga, pemerintah daerah juga perlu memperkuat pelaksanaan testing, tracing dan treatment, serta pengawasan penerapan protokol kesehatan (Prokes). Sehingga kondisi penanganan pandemi di Indonesia bisa semakin terkendali.

Menurutnya, hasil dari penerapan PPKM per 19 September 2021, Kasus Aktif Nasional tercatat sebanyak 60.969 kasus, atau turun sebesar -86,41 persen sejak awal PPKM. Sementara kasus aktif luar Jawa-Bali juga terus menurun, dengan penurunan tertinggi di Maluku-Papua sebesar -87,71 persen, Nusa Tenggara -86,75 persen, Kalimantan -81,48 persen, Sulawesi -81,13 persen, dan Sumatra -80,52 persen.

Ada pun tingkat kesembuhan atau Recovery Rate (RR) secara nasional adalah 95,19 persen, lebih baik dari RR Global yang tercatat 89,79 persen. Rincinya, RR Jawa-Bali 95,69 persen dan Luar Jawa-Bali sebesar 94,17 persen. Ada pun tingkat kematian atau Fatality Rate (FR) Nasional 3,35 persen, lebih tinggi dari FR Global yang tercatat 2,05 persen. Rincinya, FR Jawa-Bali 3,49 persen dan Luar Jawa-Bali 3,07 persen.

“Indonesia dipersiapkan untuk dapat masuk masa transisi dari pandemi menjadi endemi. Dari sisi hulu dengan mengintensifkan vaksinasi pada bulan ini sampai Oktober 2021 menjadi 2,5 juta suntikan per hari, mendisiplinkan 3M, mengakselerasi testing dan tracing, serta mengintensifkan screening PeduliLindungi, dan rumah masyarakat juga harus memiliki ventilasi yang baik,” ucap Airlangga. (*)

hantaran.co