PADANG, hantaran.co — Meski Kasus positif Covid-19 melandai dalam beberapa pekan terakhir, Pemerintah Provinsi Sumatra Barat (Pemprov Sumbar) tetap memacu pelaksanaan vaksinasi agar kekebalan komunitas segera terwujud. Gubernur Sumbar, Mahyeldi, kembali meminta setiap kepala daerah kabupaten/kota memetakan kendala pelaksanaan vaksinasi di daerah masing-masing.
“Kita telah melakukan pemetaan capaian vaksinasi di Sumbar, dan kendala di lapangan perlu dipetakan. Upaya ini dilakukan agar kita semakin bisa mengoptimalkan distribusi vaksin Covid-19,” ucap Mahyeldi saat memimpin rapat koordinasi dan evaluasi penanganan Covid-19 di Auditorium Gubernur Sumbar, Selasa (14/9/2021).
Mahyeldi juga menyebutkan, pelaksanaan vaksinasi di Sumbar juga terus didukung oleh ketersediaan stok vaksin yang lebih dari cukup, di mana saat ini masih tersisa 99 ribu dosis yang akan disalurkan ke berbagai daerah di Sumbar. Ia juga menyebutkan, bahwa capaian vaksinasi sejauh ini tak terlepas dari dukungan seluruh pihak.
“Kerja sama yang baik yang terjalin antara elemen pemerintah daerah dengan TNI dan Polri khususnya, serta sosialisasi secara masif dan membuka ruang publik sebagai tempat pelaksanaan vaksinasi, membuat capaian vaksinasi Covid-19 kita semakin baik,” ucapnya lagi.
Pada kesempatan yang sama, Wakil Gubernur (Wagub) Sumbar Audy Joinaldy menyampaikan, bahwa tugas Pemprov dan pemerintah di kabupaten/kota ke depan adalah menjaga fokus untuk menghabiskan stok vaksin yang masih tersisa. Ia pun memastikan Pemprov siap menambah lagi stok vaksi dengan berkoordinasi dengan pemerintah pusat.
“Tugas kita menghabiskan stok vaksin yang tersisa ini secepat-cepatnya. Kita akan tingkatkan vaksinasi ini, terutama di sekolah. Termasuk di tingkat menengah pertama dan akhir. Pelaksanaan vaksinasi akan makin optimal melalui langkah-langkah kreatif, seperti vaksinasi mobile dengan puskesmas, jemput bola langsung ke nagari, gebyar vaksin pelajar, pelibatan ibu-ibu PKK, dan upaya lainnya,” tuturnya.
Sementara itu, Staf pengajar pada Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi FKUI-RSUP Persahabatan, Dr. dr. Erlina Burhan, MSc, SpP(K) mengatakan, virus akan terus bermutasi dan kemunculan varian-varian baru dari corona masih sangat mungkin terjadi. Sehingga, penerapan protokol kesehatan dan vaksinasi menjadi amat penting.
“Kita waspada terhadap mutasi genomic di daerah berpotensi lonjakan kasus. Karena pasti akan ada varian baru yang muncul. Jika suatu kelompok sudah mencapai kekebalan atau herd immunity, kita tentu lebih merasa aman,” kata Erlina Burhan.
Ia menyebutkan, bahwa percepatan vaksinasi harus dilakukan terutama di daerah dengan kasus/mobilitas tinggi. Strategi yang harus dilakukan antara lain dengan membentuk sentra vaksinasi dengan pola jemput bola, menggalakkan vaksin kepada kelompok rentan, lansia dan komorbid, serta menggiatkan vaksinasi remaja pada rentang usia mulai dari 12 tahun.
“Secara umum, masyarakat berusia 12 tahun ke atas harus diupayakan sudah vaksin. Termasuk lansia dengan komorbid, ibu hamil dan menyusui juga bisa. Tujuan vaksinasi ini murni untuk menurunkan potensi kesakitan dan kematian, dan tentu saja mencapai kekebalan kelompok atau herd immunity,” ucapnya. (*)
hantaran.co