PADANG, hantaran.co — Gempa yang terjadi di Agam pada Minggu 12 September 2021 pada pukul 16.02.21 WIB dengan Magnitudo 5.2 SR adalah gempa tektonik dengan kedalaman menengah 86,8 KM (USGS).
Dikatakan, Kepala Center of Disaster Monitoring and Earth Observation, Universitas Negeri Padang (DMEO UNP), Pakhrur Razi Ph.D, epicenter gempa tersebut berada pada sesar yang sama dengan gempa 30 September 2009 dengan Magnitudo 7.6 kedalaman 81 KM atau sekitar 25 KM arah utara dari epicenter gempa 30 September 2009.
“Posisi yang sangat berdekatan dengan gempa hari ini pernah terjadi pada 23 Desember 2018 dengan M 5.0 dan kedalaman 98 KM,” katanya kepada hantaran.co Senin (13/9/2021).
Lanjutnya, berdasarkan karakteristik, gempa di daerah ini adalah oblique back trust hal ini dikarenakan dorongan miring dari Lempeng Indo-Australia ke Eurasia. “Jadi, selain patahannya naik tetapi juga bergeser mendatar ke arah utara,” ujarnya.
Setelah gempa besar 30 September 2009, hanya beberapa kali gempa yang epicenter berada di sekitar titik gempa hari ini.
Masyarakat diminta tetap tenang karena daerah Sumatera Barat memang berada pada beberapa patahan seperti Patahan Sumatra yang melintasi sebahagian besar daerah Sumatera Barat. Sesar Mentawai yang memiliki beberapa bagian back trust dan zona subduksi.
“Jadi, kita sebagai masyarakat Sumbar harusnya sudah mampu beradaptasi dengan kondisi alam kita. setiap saat kita sudah harus siap jika bencana terjadi di daerah kita,” tuturnya. (*)
hantaran.co