PADANG, hantaran.co — Memasuki masa pemulihan ekonomi saat pandemi, Analis melihat kondisi di pasar modal telah terbangun suatu optimisme. Goncangan ekonomi yang terjadi di awal wabah Covid-19 mulai merebak, membuat kondisi di lantai bursa sempat terpuruk.
Hal tersebut diungkapkan oleh Equity Analyst PT Indopremier Sekuritas Angga Septianus dalam workshop virtual, Senin (30/8). Menurutnya, diawal pandemi, kondisi di pasar modal juga sama dengan kondisi ekonomi secara keseluruhan. Namun, seiring langkah pemerintah dalam penanganan pandemi, terbentuk optimisme pasar yang bahkan terbangun lebih cepat di pasar modal.
“Me-review kinerja indeks di pasar modal, satu persatu kelompok mulai menunjukkan penguatan terutama sejak awal tahun 2021,” katanya.
Ia menyebutkan, saat ini ada 11 klasifikasi indeks saham dari semula hanya sembilan sektor. Indeks Harga Saham Gabungan telah menunjukkan penguatan hingga 3,05 persen sejak akhir Januari hingga akhir Agustus 2021. Saham-saham yang diperdagangkan masih didominasi oleh saham berkapital besar.
“Kenaikan signifikan terjadi pada indeks kelompok teknologi (IDXTECHNO) yang mencapai 398,89 persen. Ini mungkin karena anomali, seiring terus berkembangnya industri di teknologi,” ucap Angga.
Ia menyebutkan, kelompok transportasi juga berada di jalur “hijau” dengan mencatatkan kenaikan 25,29 persen. Kondisi itu katanya, disebabkan mobilitas orang yang mulai meningkat serta kebijakan pemerintah dalam penanganan pandemi seperti vaksinasi dan lainnya yang direspon positif pelaku pasar.
“Penerbangan domestik mulai bergerak naik, sementara untuk penerbangan internasional memang belum. Begitu juga di mobilitas penumpang di angkutan laut dan angkutan darat,” ujarnya lagi.
Kemajuan proses vaksinasi di Indonesia menurut Angga juga akan memengaruhi secara positif kondisi ekonomi, termasuk juga di pasar modal. Kebijakan pemerintah dalam memacu perkembangan vaksinasi akan mendorong percepatan pemulihan ekonomi dan semakin menggairahkan pasar modal.
Menurut Angga, vaksinasi merupakan kunci utama untuk membuka kembali pintu ekonomi Indonesia. Karena kalau vaksinasi lancar, ekonomi terbuka, bisnis bisa kembali normal seperti biasa.
“Beberapa negara seperti Singapura 70 sampai 90 persen, Amerika Serikat sudah di atas 50 persen sementara Indonesia saat ini sekitar 25 persen sudah divaksin secara penuh. Semakin cepat proses vaksinasi akan semakin meningkatkan perekonomian dan akan menjadi sentimen positif bagi perkembangan ekonomi,” tuturnya. (*)
Winda/hantaran.co