DHARMASRAYA, hantaran.co — Tercemarnya air Sungai Batang Siat, Wilayah Koto Salak, Kabupaten Dharmasraya, hingga berubah warnanya kehitam-hitaman masih belum diketahui penyebabnya. Sementara informasi yang beredar dari masyarakat ada yang menyebut karena limbah salah satu pabrik CPO dan juga sampai indikasi penambangan emas di daerah itu.
Namun, sumber resmi Dinas Lingkungan Hidup (DLH) belum bisa memberikan pernyataan, pasalnya tim dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) masih mencari sumber limbah tersebut, Minggu (29/8/2021), siang.
“Kami belum bisa memberikan pernyataan resmi, tim masih bekerja di lapangan mencari sumber limbah tersebut,” kata Kepala DLH Dharmasraya, drg.Erina, kepada hantaran.co.
Dikatakannya, untuk memberikan keterangan resmi kepada publik tentu dicari sumber kemudian dilakukan pemeriksaan laboratorium, berapa tingkat pencemaran air Sungai Batang Siat itu.
Namun dalam group WhatsApp Dharmasraya, berbagai komentar dilontarkan oleh warga Dharmasraya, bahkan ia terang terang menyebutkan sumber limbah berasal dari salah satu pabrik kelapa sawit yang ada di sekitar itu.
Ada juga yang mendesak agar Pemkab Dharmasraya melalui DLH segera bergerak dan bertindak, karena katanya air sungai tersebut merupakan salah satu sumber kehidupan warga seperti memanfaatkan air sungai dan tempat mencari ikan.
Begitu pula warga juga mendesak wakil rakyat yang duduk di DPRD jangan hanya diam saja, cepat bergerak sesuai fungsinya. Ada juga yang mendesak pihak berwenang juga menindak para penambang emas tanpa izin yang di sekitar wilayah sungai Batang Siat. (*)