PADANG, hantaran.co — Institusi Polri meminta pemerintah daerah, kepolisian di daerah, dan seluruh pemangku kepentingan meningkatkan sinergitas dalam penanganan Covid-19. Terlebih, Sumbar tengah berupaya menciptakan kekebalan kelompok melalui program vaksinasi yang setidaknya harus menyasar 4,5 juta warga.
Dalam kunjungannya ke Sumbar, Wakapolri Komjen Pol Gatot Eddy Pramono juga menekankan, pentingnya seluruh pihak bisa dalam upaya meningkatkan kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan (prokes), terutama sekali dalam menerapkan 5 M (Memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, serta membatasi mobilisasi dan interaksi).
“Kunjungan kami ke Sumbar guna memastikan bahwa jajaran Polda Sumbar dan Pemprov Sumbar bersama pemangku kepentingan lainnya bersinergi dalam penanganan pandemi Covid-19 ini. Selain itu, kami ingin melihat langsung perkembangan penyebaran Covid-19 di Sumbar, apakah masih tinggi atau sudah menurun,” ucap Gatot, Rabu (4/8/2021).
Dalam kesempatan yang sama, Gubernur Sumbar Mahyeldi menyebutkan bahwa pihaknya tengah berupaya merealisasikan target vaksinasi Covid-19 terhadap 4,5 juta warga Sumbar demi terciptanya kekebalan kelompok segera tercipta. Salah satu langkah yang ditempuh ialah dengan terus meminta pasokan vaksin ke pemerintah pusat.
“Kita akan segera menerima tambahan 250 ribu dosis vaksin Covid-19 dari pemerintah pusat yang akan dikirim dalam waktu dekat. Sementara ini, realisasi vaksinasi di Sumbar hingga Selasa 3 Agustus 2021 sudah 600 ribu lebih penerima untuk dosis pertama. Tambahan pasokan vaksinasi ini kita harapkan bisa mempercepat target vaksinasi 4,5 juta orang,” ucap Mahyeldi.
Mahyeldi memastikan, bahwa antusiasme warga Sumbar untuk menerima vaksin saat ini cukup tinggi. Sebelumnya, Pemprov Sumbar sudah meminta 800 ribu dosis vaksin kepada pemerintah pusat. Sebab, saat ini ketersediaan vaksin di Sumbar tengah menipis, bahkan beberapa waktu lalu stok vaksin sempat kosong karena telah tersalurkan.
Berdasarkan data yang tertera pada vaksin.kemenkes.go.id, per Rabu 4 Agustus 2021 tercatat realisasi vaksinasi Covid-19 di Sumbar sudah mencapai 14,24 persen atau 627.832 orang untuk dosis pertama, dan 5,50 persen atau 247.751 orang untuk dosis kedua. Ada pun total target penerima adalah sebanyak 4.408.509 orang.
HBT Gelar Vaksinasi
Dalam kunjungan di Sumbar, Wakapolri sempat meninjau pelaksanaan vaksinasi massal yang digelar oleh Himpunan Bersatu Teguh (HBT), Rabu (4/8), di aula HBT Kampung Pondok Padang. Ketua HBT Tuako Andreas Sofiandi, didampingi Martin Makmur menuturkan, pelaksanaan vaksinasi massal tersebut sudah memasuki hari kedua oleh HBT.
“Sebelumnya, pada Senin lalu kita sudah gelar vaksinasi dengan jumlah peserta 1.024 warga Kota Padang. Khusus hari ini pesertanya campur karena ada yang baru dosis pertama dan ada yang dosis kedua. Mudah-mudahan bisa terlaksana sesuai target, yaitu sebanyak 1.200 dosis,” kata Andreas.
Tuako Andreas menyebutkan, sejauh ini HBT telah melaksanakan vaksinasi sebanyak 16 kali, dengan total sasaran yang telah dicapai sebanyak 11.771 orang. Dijadwalkan, vaksinasi massal akan kembali digelar oleh HBT pada Sabtu mendatang, yang boleh diikuti oleh siapa saja, dan tidak terkhusus bagi warga Kota Padang keturunan Tionghoa saja.
Penanganan Hulu dan Hilir
Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumbar, Arry Yuswandi mengatakan, pemerintah pusat melalui PT Indofarma Global Medika (IGM) dan PT Enseval akan mengirim tambahan stok vaksin ke Sumbar. Pendistribusian zat penguat daya tahan tubuh itu akan langsung dikirim ke 19 kabupaten/kota.
“Pemprov Sumbar akan menerima ratusan ribu vaksin. Rinciannya, PT IGM akan menyalurkan 125.900 dosis, sedangkan PT Enseval mengirimkan 125.400 dosis. Pendistribusian langsung ke kabupaten/kota,” ujar Arry, Selasa (3/4).
Selain itu sambung Arry, pekan lalu Sumbar juga mendapatkan tambahan vaksin Covid-19 jenis AstraZeneca dari pemerintah pusat, sebanyak 700 dosis pada 24 Juli, 100 dosis pada 28 Juli, dan 5.600 dosis pada 31 Juli. Kemudian, Pemprov juga menerima 30.600 dosis vaksin Moderna. “Sumbar fokus pada penanganan di hulu, salah satunya dengan mengoptimalkan vaksinasi,” katanya.
Selain itu, Arry menambahkan, Pemprov juga terus memperkuat penanganan sisi hilir dengan menambah rumah sakit rujukan Covid-19, yaitu Rumah Sakit Paru Sumbar di Lubuk Alung. Langkah ini diharapkan mampu menopang peningkatan angka keterisian rumah sakit di Sumbar.
“Rencananya kita peruntukkan bagi pasien Covid-19 dengan kondisi sedang. Rumah sakit ini bakal menerima pasien dari seluruh Sumbar. Tujuannya agar tidak banyak pasien Covid-19 yang dirujuk ke Kota Padang,” ujarnya.
Di sisi lain, kata Arry, Pemprov Sumbar juga sudah menyiapkan Asrama Haji Kota Padang sebagai tempat isolasi terpusat, bagi pasien Covid-19 yang bergejala ringan. Kabupaten/kota juga sudah diminta untuk menyiapkan tempat isolasi terpusat, termasuk hingga tingkat nagari.
Ia menambahkan, berbagai persiapan juga diupayakan, termasuk memenuhi kebutuhan alat dan sumber daya manusia tenaga kesehatan. Pemprov melakukan rekrutmen untuk penambahan tenaga kesehatan sebanyak 69 orang. Rinciannya, tenaga kesekretariatan 3 orang, ahli gizi 1 orang, dokter umum 2 orang, analis kesehatan 8 orang, apoteker 1 orang, farmasi 5 orang, perawat 46 orang, dan radiografer 3 orang.
“Mudah-mudahan minggu ini selesai persiapan, lalu selanjutnya sudah bisa menerima pasien untuk di Asrama Haji. Kalau yang untuk Rumah Sakit Paru harus berproses. Alat-alat, segala macam juga sedang dalam persiapan. Karena kalau alatnya tidak cukup, pusing juga nanti kalau sudah dirujuk,” ujarnya.
Sementara itu, pemerintah pusat juga kembali menerima tambahan stok vaksin sebanyak 3,5 juta dosis vaksin siap pakai jenis Moderna, dan 620 ribu dosis vaksin jadi AstraZeneca. Kementerian Kesehatan menargetkan tambahan kiriman vaksin sebanyak 72 juta dosis pada Agustus ini.
“Berdasarkan jadwal kedatangan vaksin, hingga akhir Agustus 2021 ada sebanyak 72 juta dosis. Sedangkan hingga Desember 2021 nanti akan ada 258 juta dosis vaksin,” ujar Menkes Budi Gunadi Sadikin dikutip dari laman presidenri.go.id, Selasa (3/8). Budi menyebutkan, jika semuanya bisa datang ke Indonesia sesuai dengan jadwal dari bulan Agustus sampai Desember, maka Indonesia akan memiliki 331 juta dosis vaksin ditambah dengan 90 juta sudah diterima. Sehingga, sudah bisa mencukupi untuk mengvaksinasi 220 juta rakyat Indonesia. (*)
Winda/Darwina/hantaran.co