PADANG, hantaran.co — Untuk meningkatkan hasil produksi pertanian, khususnya gabah, Komisi II DPRD Sumbar mendukung penggunaan pupuk organik Eco Farming di tingkat petani yang ada di kabupaten/kota.
Penggunaan pupuk jenis ini salah satunya telah berjalan di Kabupaten Tanah Datar. Dari hasil panen yang dilakukan oleh petani daerah setempat diketahui, dengan menggunakan pupuk organik Eco Farming hasil produksi lebih meningkat dibanding sebelumnya.
Ketua Komisi II DPRD Sumbar Arkadius Dt Intan Bano mengatakan, baru baru ini komisi II menghadiri panen raya yang digelar di area persawahan Pagaruyung Kabupaten Tanah Datar. Saat itu terungkap, terjadi peningkatan hasil produksi pada areal persawahan yang pupuknya menggunakan Eco Farming.
“Dari proses panen dua daerah di Kabupaten Tanah Datar yang menggunakan pupuk organik Eco Farming diketahui, hasil panen petani yang rata-rata berada pada angka 5,2 ton per hektar, meningkat menjadi 7,5 ton per hektar. Dengan penggunaan pupuk ini, masa produksi juga lebih cepat beberapa minggu dibanding menggunakan pupuk kimia,” kata Arkadius kepada Haluan belum lama ini.
Ia menuturkan, penggunaan pupuk Eco Farming juga mampu mengurangi biaya produksi dibanding menggunakan pupuk kimia. Jika sebelumnya petani di Tanah Datar menghabiskan dana sekitar Rp3,5 juta per hektar, dengan menggunakan pupuk organik Eco Farming, biaya yang dibutuhkan hanya dikisaran Rp2,5 juta perhektar.
Selain menekan biaya produksi, penggunaan pupuk organik ini juga mampu meningkatkan kesuburan tanah. Kualitas tanah tentu akan sangat diperlukan untuk menunjang hasil produksi,” ucapnya.
Politisi Demokrat ini menambahkan, untuk meningkatkan pendapatan petani sejumlah hal strategis mesti diwujudkan, diantaranya, meningkatkan hasil produksi, mengurangi biaya produksi, memperpendek masa produksi, dan meningkatkan harga jual di pasaran. Dengan pengunaan pupuk Eco Farming, beberapa hal tadi secara umum mampu dipenuhi.
Ia menyebut, khusus di Sumbar penggunaan pupuk Eco Farming telah dijalankan di Kabupaten Tanah Datar dan Kabupaten Solok.
Pupuk Eco Farming ini, sambung dia, di produksi oleh PT. Best. Ke depan, dari informasi yang diterima Komisi II perusahaan ini akan melaksanakan sejumlah program untuk peningkatan sektor pertanian, diantaranya membuka klinik pertanian yang berfungsi untuk menjaga kualitas produksi, tidak hanya itu, perusahaan itu juga menyampaikan akan membeli hasil pertanian dengan harga wajar. Sehingga bisa membantu kerja pemerintah ketika harga gabah jatuh.
“Karena programnya bagus, tujuannya baik, kita dukung penggunaan pupuk organik Eco Farming ini di tingkat petani. ke depan diharapkan lebih banyak perusahaan-perusahaan lain yang andil dalam membantu Sumbar dalam memajukan sektor pertanian,” ujarnya.
Arkadius mengatakan, pihaknya juga telah meminta pada PT Best untuk menyiapkan analisa terkait penggunaan pupuk organik PT Eco Farming. Diantaranya, analisa finansial sehubungan berapa biaya produksi, kajian produksi, dan juga permasalahan yang menyangkut teknis, kemudian harus diketahui juga bagaimana rasa beras setelah menggunakan pupuk ini.
“Jadi kami telah meminta pada PT Best untuk menyiapkan kajian teknis dan finansialnya, kalau sudah dikaji secara keseluruhan dari sisi teknis dan finansial, tentu nanti dari kacamata kebijakan politik akan kita bantu,” ujarnya menutup.
Sebelumnya Ummy Oriza dari perwakilan PT.Best yang memproduksi pupuk Eco Farming mengatakan, para petani butuh perhatian dan wadah dalam meningkatkan hasil produksi, sehingga butuh klinik dalam menjalankan proses evaluasi.
Tidak bisa dipungkiri, imbuhnya, saat ini petani kerap mengeluh karena sulitnya mendapatkan pupuk kimia, sehingga perlu solusi-solusi strategis untuk menjawab ini. (*)
Leni/hantaran.co