PADANG, hantaran.co — Publik Sumbar kembali berduka setelah kehilangan salah satu putra terbaiknya, yaitu pamong senior Yohannes Dahlan yang pernah menjabat Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Sumbar pada 2006-2008 di bawah kepemimpinan Gubernur Sumbar Gamawan Fauzi.
Kepala Biro (Kabiro) Administrasi Pimpinan (Adpim) Sekretariat Daerah (Setda) Provinsi Sumbar Hefdi di sela-sela melepas jenazah di perkuburan kaum Datuk Marbangso, Nagari Tabek, Kecamatan Pariangan, Kabupaten Tanah Datar, Kamis (29/7/2021) mengungkapkan, sosok almarhum adalah salah satu pamong senior terbaik yang pernah dimiliki Sumbar.
“Kita kehilangan sosok Bapak Yohannes Dahlan, sebagai pamong senior yang bersahaja dan sederhana yang telah berbuat banyak bagi daerah ini,” kata Hefdi, mewakili Gubernur, Sumbar Mahyeldi.
Turut hadir mewakili Pemprov Sumbar dalam penyelenggaraan jenazah tersebut, Pelaksana harian (Plh) Asisten Administrasi Umum Setdaprov Ahmad Zakri, Kabid Kebencanaan BPBD Sumbar Rumainur, dan Kabag Makopim Biro Adpim Zardi Syahrir.
Sepanjang karirnya, sambung Hefdi, Yohanes Dahlan pernah menjadi Kabag Pemerintahan di Kota Padang Panjang pada tahun 1984, kemudian menjadi Kepala Kantor Sospol Padang Panjang pada tahun 1990, kemudian menjadi Kepala Biro (Kabiro) Humas Setdaprov Sumbar pada tahun 1993, mengantikan Gamawan Fauzi yang menjadi Bupati Solok.
“Bapak Yohannes Dahlan juga pernah menjabat Sekdako Solok, sebelum menjadi Asisten Administrasi Umum Setdaprov Sumbar. Kemudian menjadi Sekretaris Daerah Sumbar tahun 2006-2008 di bawah kepemimpinan Gubernur Gamawan Fauzi,” ujar Hefdi lagi.
Hedfi juga menyampaikan ragam torehan dalam karir Yohannes Dahlan, yang dinilai telah memberikan banyak kebaikan dalam kemajuan pembangunan di Sumbar secara umum. “Selamat jalan Pak Yohannes Dahlan. Jasa dan baktimu akan selalu dikenang dalam memajukan pembangunan Sumbar. Semoga pengabdian dan kebaikan selama ini menjadi inspirasi,” ucapnya lagi.
Puluhan masyarakat ikut mengantar jenazah Alm Yohannes Dahlan dari rumah duka untuk disalatkan di Masjid Syura Tabek, hingga sampai ke perkuburan kaum yang juga dilakukan penyerahkan saluak sebagai pengantian gelar Datuk Marbangso kepada kemenakannya, Hendri Setiadi. (*)
Rilis/hantaran.co
