PADANG, hantaran.co — Sebanyak 15 orang Pejabat Tinggi Pratama di lingkungan pemerintah provinsi dan kabupaten/kota mengikuti Seleksi Terbuka Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) Madya Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Sumatra Barat. Selain mengutamakan keterbukaan, pada seleksi ini juga diharapkan peran aktif masyarakat, terutama yang terkait rekam jejak para peserta.
Ketua Panitia Seleksi (Pansel) JPT Madya Sekdaprov Sumbar, Hamdani mengatakan, seleksi administrasi menjadi rintangan pertama yang harus dilalui para pelamar. Dalam tahapan ini, terdapat dua kriteria utama, yakni kelengkapan dokumen dan pemenuhan persyaratan, yang menentukan seorang peserta bisa melanjutkan ke tahapan selanjutnya atau tidak.
“Pertama, akan diperiksa apakah dokumen-dokumen yang dikirim lengkap atau tidak. Setelah itu, baru dilihat apakah memenuhi syarat atau tidak. Misalnya, salah satu syarat yang diminta adalah SK Pejabat Tinggi Pratama, minimal sudah menjabat selama dua tahun. Bisa jadi, yang bersangkutan telah melampirkan SK-nya, tetapi setelah dicek ternyata masa jabatannya kurang dari dua tahun. Itu artinya, tidak memenuhi syarat,” katanya kepada Haluan, Selasa (1/6/2021).
Ia menambahkan, paling tidak, ada sebanyak 30 indikator dalam pemeriksaan kelengkapan dokumen tersebut. Jika seluruh indikator terpenuhi, maka para peserta berhak melaju ke tahapan berikutnya.
“Saat ini proses seleksi administrasi tengah berlangsung, insya Allah dan besok (hari ini, red) siang, hasilnya sudah bisa kami umumkan. Bisa jadi ada yang tidak lolos atau mungkin lolos seluruhnya,” kata Staf Ahli Menteri Bidang Ekonomi dan Pembangunan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) itu.
Selanjutnya, pada Kamis (3/6) akan dilakukan Seleksi Penulisan Makalah. Pada tahapan ini, akan dipilih sebanyak delapan orang dengan makalah terbaik untuk lolos ke tahapan berikutnya, yakni Uji Kompetensi di Badan Kepegawaian Nasional (BKN) pada 7 Juni. Berikutnya, pemeriksaan kesehatan, kejiwaan, dan bebas narkoba di RSUP M. Djamil Padang pada 14 Juni.
Hasil Uji Kompetensi nantinya akan diumumkan pada 24 Juni. Kemudian, sehari setelahnya, akan dilakukan Seleksi Presentasi dan Wawancara. Pada tahapan ini, akan dipilih tiga peserta terbaik yang berhak lolos menuju tahapan akhir. Nantinya, nama tiga peserta terbaik itu akan disampaikan oleh Gubernur Sumbar kepada Presiden melalui Menteri Dalam Negeri (Mendagri).
“Mendagri akan membawa ketiga nama itu untuk dirapatkan bersama Tim Penilai Akhir (TPA), yang terdiri dari Mendagri sendiri, Presiden, Menpan-RB, Mensesneg, Menseskab, dan Kepala BIN. Hasil dari rapat tersebut, akan diumumkan pada 2 Juli mendatang,” ujarnya.
Libatkan Masyarakat
Hamdani mengungkapkan, bahwa pada Seleksi JPT Madya Sekdaprov Sumbar kali ini, pihaknya juga ikut melibatkan masyarakat, terutama dalam pelaporan rekam jejak para peserta. Rekam jejak tersebut bisa jadi yang berkaitan dengan persoalan moralitas, integritas, perbuatan tercela, perbuatan asusila, dan sebagainya.
Dalam hal ini, masyarakat dapat menyampaikan laporan mereka kepada pihak Pansel, melalui Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Sumbar. Laporan masyarakat tersebut paling lambat diterima pada 20 Juni.
“Tidak harus pidana. Boleh jadi kandidat yang dilaporkan itu melakukan perbuatan tercela atau hanya sekadar isu-isu korupsi, misalnya. Silakan masyarakat menyampaikan hal itu kepada kami. Karena ini bisa menjadi bahan bagi kami untuk penilaian lebih lanjut,” ucap mantan Pj Gubernur Sumbar itu.
Lebih Variatif
Berbeda dengan seleksi Sekdaprov Sumbar sebelumnya, menurut Hamdani keikutsertaan pada seleksi kali ini lebih variatif, lantaran peserta yang mengajukan lamaran berasal dari berbagai kalangan birokrasi.
“Kalau dibandingkan dengan 2018 lalu, yang ketika itu saya juga Ketua Pansel-nya, yang sekarang lebih variatif. Kalau pada seleksi sebelumnya, yang mendaftar cuma tujuh orang, dan satu orang gugur pada tahapan seleksi administrasi. Sehingga hanya tersisa enam orang,” katanya.
Tahun ini, setidaknya ada empat orang sekda kabupaten/kota yang ikut mendaftar. Mereka adalah Sekda Kabupaten Pasaman Barat, Yudesri; Sekda Kota Payakumbuh, Rida Ananda; Sekda Kabupaten Sijunjung, Zenifhan; dan Sekda Kota Padang, Amasrul.
Kemudian, sebanyak enam orang berasal dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Provinsi Sumatra Barat (Pemprov Sumbar). Mereka adalah Kepala Dinas Pendidikan Sumbar, Adib Alfikri; Kepala BPSDM Sumbar, Jefrinal Arifin; Kepala Dinas Kehutanan Sumbar, Yozarwardi Usama Putra; Kepala Bappeda Sumbar, Hansastri; Kepala DPMPTSP Sumbar, Maswar Dedi; serta Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sumbar, Erinaldi.
Lalu, sebanyak empat orang berasal dari OPD kabupaten/kota. Mereka adalah Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Solok Selatan, Efiyandri; Staf Ahli Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan, Kota Pariaman, Indra Sakti; Staf Ahli Bidang Pembangunan Ekonomi dan Keuangan Kota Padang, Medi Iswandi; serta Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM Kota Padang, Andri Yulika. Sementara satu peserta lainnya, yakni Jamaludin Malik, merupakan Ahli Peneliti Madya Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Hamdani mengapresiasi antusiasme para peserta tersebut, dan berharap para peserta seleksi dapat memberikan yang terbaik. Sehingga nantinya dapat terpilih seorang sekda yang benar-benar tangguh. Terlebih tantangan yang dihadapi di masa pandemi ini tidaklah sedikit.
“Diharapkan dalam seleksi ini terpilih seorang sekda yang benar-benar tangguh, yang siap bekerja 24 jam, yang mempunyai kemampuan komunikasi yang baik, yang mempunyai fungsi koordinasi yang baik. Makanya, dalam seleksi ini kami tidak ingin seperti membeli kucing dalam karung. Akan kami kuliti betul, sampai dapat yang terbaik,” katanya menutup.
Tekad Para Calon
Secara terpisah, Kepala Dinas Kehutanan (Dishut) Sumbar, Yozarwardi Usama Putra mengatakan, karena ada peluang dan memenuhi persyaratan, dirinya memutuskan untuk mengikuti Seleksi Terbuka Sekdaprov Sumbar dan berharap memberikan yang terbaik untuk Sumbar.
“Sejauh ini tidak ada persiapan khusus. Biasa saja. Paling-paling untuk sekarang, bagaimana memahami lebih mendalam visi dan misi Gubernur dan Wakil Gubernur. Itu saja,” ucapnya saat dihubungi Haluan, Selasa (1/2).
Hal senada juga disampaikan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Sumbar, Maswar Dedi. Ia mengaku, keikutsertaannya demi memberikan yang terbaik untuk Sumbar, serta menyukseskan program-program Gubernur dan Wakil Gubernur Sumbar.
“Namanya saja seleksi terbuka kan. Jadi siapa pun yang memenuhi persyaratan, boleh ikut. Kalau untuk persiapan, tidak ada yang khusus. Yang jelas, dalam seleksi ini, mari sama-sama memberikan yang terbaik,” katanya. (*)
Hamdani/hantaran.co