PADANG, hantaran.co — Pemprov Sumbar mengaku terus menyiapkan berbagai langkah untuk menekan laju penularan Covid-19, mulai dari sisi hulu dengan meminimalisir potensi penularan, hingga sisi hilir dengan memperkuat kesiapan rumah sakit. Selain itu, Gubernur Sumbar kembali menerbitkan Surat Edaran (SE) terkait pengendalian pandemi.
Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah, mengatakan, salah satu poin dari SE bernomor 360/265/Umum-2021 itu adalah meminta bupati dan wali kota untuk meningkatkan kapasitas rumah sakit dan menyediakan tempat isolasi mandiri. Tujuannya, agar pasien Covid-19 dengan gejala ringan bisa dirawat di rumah sakit daerah tanpa perlu dibawa ke rumah sakit rujukan Covid-19.
“Kita juga berupaya menekan keterisian rumah sakit rujukan ini, salah satunya dengan menyiapkan dan meningkatkan kapasitas rumah sakit-rumah sakit di daerah,” ujar Mahyeldi di Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sumbar, Senin (24/5/2021).
Selain itu, lanjut Mahyeldi, Pemprov Sumbar juga akan memberikan bantuan alat ventilator untuk rumah sakit di daerah, yang diharapkan dapat membantu penanganan dan perawatan pasein Covid-19. Setidaknya, terdapat 16 ventilator yang akan disalurkan oleh Pemprov ke sejumlah rumah sakit di daerah.
Mahyeldi menyatakan, ke depan rumah sakit rujukan hanya akan merawat pasien dengan gejala berat, sehingga tingkat keterisiannya tidak terlalu tinggi. Sedangkan untuk pasien dengan gejala ringan atau sedang, bisa menjalani perawatan atau menjalani isolasi di fasilitas kesehatan daerah.
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumbar, Arry Yuswandi, menyatakan, keterisian rumah sakit rujukan Covid-19 di Sumbar saat ini sudah mencapai 56 persen. Angka itu sudah hampir menyetuh batas aman Badan Kesehatan Dunia atau WHO yang mematok tingkat keterisian rumah sakit di bawah 60 persen.
“Tingkat keterisian rumah sakit rujukan kita saat ini sudah 56 persen. Kita selalu upayakan agar di bawah 60 persen. Jika berada pada angka 60 persen, itu artinya waspada. Harapan kita segala upaya yang dikerahkan agar keterisian rumah sakit ini dapat berada pada angka di bawah 60 persen,” ujar Arry Yuswandi.
Tekan penularan
Di samping itu, Pemprov Sumbar juga meluncurkan mobil tes swab PCR (Polymerase Chain Reaction) Keliling, dalam upaya meningkatkan kapasitas pemeriksaan. Hal ini juga sesuai dengan SE 360/265/Umum-2021 untuk menggelar swab massal di daerah-daerah.
Mahyeldi mengatakan, mobil swab PCR keliling ini nantinya akan diprioritaskan ke daerah-daerah yang memiliki jumlah pemeriksaan kasus rendah, serta ke wilayah yang masuk dalam zona merah berisiko tinggi penularan. Direncanakan, mobil tes swab keliling itu akan dikerahkan ke Kabupaten Agam yang saat ini berstatus zona merah.
“Saya kira dengan upaya ini, kita dapat menekan angka penyebaran Covid-19. Apalagi beberapa rumah sakit sudah penuh. Kita harapkan kabupaten/kota bisa menganggarkan penyediaan mobil tes swab keliling seperti ini,” katanya.
Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes Sumbar Busril mengatakan, dalam waktu dekat Pemprov akan menambah satu unit lagi mobil tes swab keliling. Menurutnya, mobil tersebut ditaksir mampu melakukan 200 kali pemeriksaan dalam sehari.
“Bagi masyarakat yang mau periksa tes swab, bisa dengan membawa KTP seperti pemeriksaan biasa. Nanti hasilnya dapat diketahui dari Dinas Kesehatan kabupaten/kota,” katanya.
Respons Kabupaten/Kota
Sementara itu, Pemerintah Kota (Pemko) Bukittinggi menyatakan akan menyiapkan tambahan tempat tidur di Rumah Sakit Umum Daerah sebagai tindak lanjut atas SE Gubernur. Sekda Kota Bukittinggi, Yuen Karnova menyatakan, berdasarkan SE tersebut, Bukittinggi harus menyiapkan 35 persen dari total kapasitas tempat tidur untuk merawat pasien Covid-19.
Di samping itu, sambung Yuen, RSUD Bukittinggi saat ini masih kekurangan alat ventilator. Pemko, katanya, sudah menyiapkan anggaran untuk membeli ventilator untuk RSUD Bukittingi agar bisa membantu perawatan jika ada pasien yang mengalami gejala berat.
“Untuk mempercepat penanganan pasien Covid-19, tentunya dibutuhkan alat kesehatan yang memadai. Untuk itu dalam waktu dekat kita Insyaallah akan membeli ventilator air compressor untuk RSUD, dan anggarannya telah kita siapkan,” ujarnya.
Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat juga sudah mempersiapkan tempat isolasi mandiri atau karantina, serta meningkatkan kesiapan rumah sakit untuk mengantisipasi kemungkinan peningkatan kasus.
Bupati Pasaman Barat, Hamsuardi mengatakan, pemerintah kabupaten sudah menyiapkan sejumlah tempat untuk isolasi. Mulai dari mengalihfungsikan gedung Balai Diklat, serta meningkatkan kapasitas rumah sakit.
“Di Balai Diklat BKPSDM Talu, ada 15 kamar dengan daya tampung dua orang per kamar. Kemudian juga ada Mes Pemkab Air Bangis yang bisa menampung 20 sampai 30 pasien jika itu dibutuhkan. RSUD Pasbar dan Yarsi Simpang Empat juga disiapkan untuk merawat pasien yang perlu perawatan,” ujar Hamsuardi.
Hamsuardi mengakui, bahwa saat ini terjadi peningkatan kasus di Pasaman Barat, tetapi di sisi lain angka kesembuhan juga mengalami peningkatan. Ia menyatakan akan meningkatkan pelacakan kontak erat untuk memutus mata rantai penularan. (*)
hantaran.co