PADANG, hantaran.co — Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi PKS, Nevi Zuairina, berharap pers dapat menjadi acuan dalam memerangi hoaks yang menggerus demokrasi.
Pers, katanya, harus senantiasa menjalankan perannya sebagai pilar keempat demokrasi. Pers yang bebas dengan tetap mengacu pada empat pilar, UU Pers dan Kode Etik Jurnalistik.
Peran pers menurut Nevi, sangat mulia dan strategis dalam membangun bangsa. Mampu menjadi penyejuk dari hingar-bingarnya informasi yang bisa menggoyahkan sendiri kehidupan berbangsa di era digital ini.
“Pers yang menjalankan perannya secara bebas sebagai pilar keempat demokrasi mesti terus memberikan edukasi, bersikap teguh pada kebenaran dan kepentingan publik serta kemanusiaan,” ujar anggota MPR/ DPR RI Nevi Zuarina saat sosialisasi Empat Pilar bersama Insan Pers di Safari Garden Resto, Padang, Jumat (21/5/2021).
Sebagai garda terdepan, pers diharapkannya bisa menjadi referensi dan jauh dari informasi hoaks yang bisa memecah-belah bangsa. Apalagi di tengah kondisi bangsa yang sedang berjuang menghadapi pandemi Covid-19 dan kesulitan ekonomi.
“Media mainstream sebagai lokomotif, acuan dalam memberikan informasi dan mendorong perubahan juga mesti menjaga keberimbangan. Pagar apinya empat pilar. Jadi garda terdepan mengatasi hoaks atau informasi yang tidak sesuai fakta yang sering beredar di media sosial,” tegasnya.
Politisi PKS ini juga mengajak insan pers bergandengan bersama menyampaikan hal-hal positif dalam memperkuat persatuan dan kesatuan sesuai dengan Pancasila, UU 1945 dan NKRI serta Bhinneka Tunggal Ika.
“Harus terus menjadi sosial kontrol dan mendorong berjalannya penegakan hukum yang berkeadilan,” imbuhnya.
Dalam perkembangan saat ini, katanya di media sosial banyak netizen menyebarkan informasi mengadu-domba dan memperburuk suasana serta tendensius sehingga pers mesti mengatasi itu dengan informasi yang terverifikasi.
“Pers harus memberikan informasi kredibel atau layak dipercaya kepada publik sehingga bisa mengatasi itu,” katanya. (*)
hantaran.co