Pendidikan

Proses Belajar Mengajar Pascalebaran Tetap Tatap Muka Terbatas

7
×

Proses Belajar Mengajar Pascalebaran Tetap Tatap Muka Terbatas

Sebarkan artikel ini
Pembelajaran
TAATI PROKES—Pelajar SD 06 Lapai, Kota Padang tengah mencuci tangan di sarana yang disediakan oleh pihak sekolah, Senin (4/1/2021) pada hari pertama pelaksanaan Proses Belajar Mengajar (PBM) tatap muka di tengah pandemi yang masih berlangsung tahun ini. IRHAM

PADANG, hantaran.co — Proses belajar mengajar (PBM) sekolah pascalibur Lebaran di Sumatra Barat (Sumbar) akan kembali dimulai pada Jumat 21 Mei 2021 dengan tetap menerapkan aturan tatap muka terbatas. Para orang tua diberi kebebasan untuk mengizinkan atau tidak mengizinkan peserta didik mengikuti PBM tatap muka di sekolah.

Kepala Bidang Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Dinas Pendidikan (Disdik) Sumbar, Suwindra mengatakan, selain tetap menerapkan PBM tatap muka terbatas dan protokol kesehatan yang ketat, para peserta didik juga akan dibagi ke dalam sistem sif jam belajar.

“Sistem pembelajaran di Sumbar tetap akan menggunakan metode tatap muka terbatas. Sesuai dengan Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri. Tatap muka terbatas yaitu menggunakan sistem sif dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat,” kata Suwindra kepada Haluan, Senin (17/5).

Suwindra menyatakan, Disdik terus mengingatkan pihak sekolah untuk terus mengawasi kedisiplinan penerapan protokol kesehatan. Terutama di sekolah-sekolah yang berada di nagari-nagari. Sebab menurut Suwindra, kesadaran masyarakat di nagari cukup rendah, bahkan masih ada yang beranggapan bahwa Covid-19 tidak ada, sehingga abai dalam menerapkan protokol kesehatan.

“Kuncinya disiplin protokol kesehatan. Kalau siswa di kawasan sekolah, masih bisa dipantau oleh guru-guru, di pintu gerbang juga terus dilakukan pengecekan suhu tubuh dan mewajibkan pemakaian masker,” ujarnya lagi.

Selain itu Suwindra berharap, agar program Nagari Tageh bisa berjalan dengan maksimal dan berdampak pada kesadaraan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan. Disdik juga mengimbau, agar para tokoh masyarakat ikut mengampanyekan pentingnya penerapan protokol kesehatan.

Namun, sambung Suwindra, orang tua masih diberi kebebasan untuk mengizinkan peserta didik mengikuti PBM tatap muka di sekolah atau belajar dari rumah. Untuk pelaksanaan belajar daring, katanya, orang tua diminta mendampingi dan mengontrol peserta didik saat jam belajar.

Selain itu, Suwindra menambahkan, tenaga didik dan peserta didik juga tidak diwajibkan untuk melakukan pemeriksaan tes swab setelah libur Lebaran. Disdik hanya mengingatkan agar terus disiplin menerapkan protokol kesehatan termasuk para tenaga pendidik yang sudah menerima vaksin Covid-19.

Tahun Ajaran Baru Mulai Juli

Sementara itu, meski sejumlah pihak masih mengkhawatirkan risiko Pembelajaran Tatap Muka (PTM) yang direncanakan berlangsung pada tahun ajaran baru Juli 2021 mendatang, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Makarim mengatakan dengan peraturan vaksin diprioritaskan untuk para guru, maka sudah waktunya pembelajaran kembali ke sekolah.

Menurut Nadiem, tidak ada solusi selain anak-anak harus mulai berinteraksi lagi. Sekolah, tuturnya, wajib menyediakan opsi tatap muka. Namun, ia menekankan bahwa orang tua memiliki hak mutlak menentukan apakah anaknya sudah boleh ikut sekolah tatap muka. “Itu hak prerogatif orang tua untuk memilih anaknya mau PTM atau PJJ,” kata Nadiem pada laman Kemendikbudristek.

Lebih lanjut ia mengatakan, kebijakan PJJ membuat banyak orang tua menyadari pentingnya peran mereka dalam pendidikan anak. Kesadaran ini memaksa orang tua untuk terlibat di pendidikan anak dan guru juga punya kesadaran baru bahwa orang tua adalah mitra pendukung pendidikan anak. “Orang tua sadar dirinya harus belajar jadi guru di rumah,” ucapnya lagi.

Persiapan jelang sekolah tatap muka, Nadiem mengungkapkan hasil dari berbagai survei yang dihimpun maupun yang dilakukan Kemendikbudristek. Ia menyebutkan, mayoritas peserta didik dan orang tua sudah ingin tatap muka. “Hampir 80 persen sudah ingin tatap muka. Karena juga sudah lebih percaya diri dengan protokol kesehatan,” ucapnya mengakhiri. (*)

Yesi/hantaran.co