Fokus

Pusat Soroti Keramaian Pasar dan Pusat Perbelanjaan di Sumbar

12
×

Pusat Soroti Keramaian Pasar dan Pusat Perbelanjaan di Sumbar

Sebarkan artikel ini
Keramaian
Warga memadati kawasan Pasar Raya, Kota Padang, untuk berbelanja berbagai kebutuhan untuk persiapan menyambut Hari Raya Idulfitri, Selasa (4/5/2021). Pemerintah mengimbau pengunjung pasar senantiasa menerapkan protokol kesehatan karena pandemi Covid-19 belum berakhir. TIO FURQANWarga memadati kawasan Pasar Raya, Kota Padang, untuk berbelanja berbagai kebutuhan untuk persiapan menyambut Hari Raya Idulfitri, Selasa (4/5). Pemerintah mengimbau pengunjung pasar senantiasa menerapkan protokol kesehatan karena pandemi Covid-19 belum berakhir. TIO FURQAN

PADANG, hantaran.co — Satuan Tugas (Satgas) Nasional Penanganan Covid-19 menyoroti mobilitas warga yang cukup tinggi di Sumatra Barat di pasar dan pusat pembelanjaan dalam beberapa hari terakhir menjelang Lebaran. Satgas meminta adanya pengawasan yang ketat terkait prokotol kesehatan (prokes) agar dua pusat keramaian itu tidak menjadi klaster baru penularan virus corona.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Prof Wiku Adisasmito, mengatakan, berdasarkan pantuan tiga minggu terakhir, tercatat enam provinsi dengan kenaikan mobilitas ke pusat perbelanjaan tertinggi di Indonesia.  Yaitu, Provinsi Gorontalo naik 58 persen, Sumatra Barat 53 persen, Kalimantan Utara 47 persen, Maluku Utara 57 persen, Sulawesi Tenggara 55 persen, dan Aceh 41 persen.

“Sangat disayangkan tingginya mobilitas penduduk menjelang Lebaran dapat memicu kerumunan. Kenaikan mobilitas berdasarkan data ini, dikhawatirkan akan diikuti kenaikan kasus, sebagaimana pengalaman serupa pada waktu sebelumnya,” ujar Wiku dalam keterangan tertulis yang diterima Haluan, Selasa (5/5/2021).

Oleh sebab itu, Wiku meminta pemerintah daerah untuk melakukan pengawasan ketat di pasar dan pusat-pusat pembelanjaan menjelang Lebaran. Ia mewanti-wanti kondisi penanganan nasional yang mulai terkendali, bisa kembali tidak stabil karena abainya pengawasan di pusat kerumunan seperti pasar dan pusat pembelanjaan menjelang Lebaran.

Padahal, sambung Wiku, pemerintah telah memutuskan melarang mudik pada Lebaran tahun ini demi mencegah terjadinya mobilitas tinggi atau kerumunan saat Hari Raya Idulfitri. Namun, faktanya pergerakan warga masih cukup tinggi sehingga menyebabkan kerumunan di pasar dan pusat pembelanjaan.

“Diharapkan kenaikan mobilitas ini tidak mengganggu kondisi penanganan Covid-19 nasional yang cukup stabil. Hasil jerih payah masyarakat dan pemerintah selama lebih dari setahun terakhir. Setiap daerah tanpa terkecuali, harus benar-benar melakukan antisipasi atas potensi lonjakan,” ujarnya.

Sementara itu, berdasarkan pantuan Haluan di Pasar Raya Padang pada Selasa (5/5/2021), tampak warga memadati kawasan pasar untuk membeli berbagai kebutuhan menjelang Lebaran. Kepadatan terlihat mulai dari Simpang Bundaran Air Mancur menuju kawasan Permindo, di mana aktivitas jual beli tampak begitu aktif.

Selain itu, sebagian pengunjung maupun pedagang tampak masih tidak menerapkan protokol kesehatan dengan baik, seperti ketentuan memakai masker serta menjaga jarak. Salah seorang pedagang, Amril (56), mengaku kepadatan Pasar Raya memang mengalami peningkatan sejak satu pekan terakhir.

“Tidak hanya jualan saya yang ramai, tapi semua pedagang saat bulan Ramadan ini merasakan ada peningkatan. Dari hari ke hari pasar semakin ramai. Apalagi saat sore hari. Biasanya keramaian akan terus meningkat sampai sehari sebelum (H-1) lebaran,” ujar Amril.

Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan Kota Padang, Andree Algamar, menuturkan, pihaknya tetap melakukan pengawasan ketat di kawasan perbelanjaan khususnya di pasar-pasar. Ia telah mengerahkan jajaran untuk berpatroli guna mengawasi penerapan protokol kesehatan di kawasan pasar.

“Petugas kami berpatroli di setiap pasar dan titik-titik keramaian. Selain itu, melalui pengeras suara juga terus disampaikan untuk tidak berkerumun dan menghindari titik-titik yang terlalu ramai,” kata Andree kepada Haluan.

Sementara itu, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Sumbar, Dedi Diantolani tak berkomentar banyak terkait kepadatan pasar di Sumbar menjelang Lebaran. Namun ia memastikan pihaknya terus melakukan pengawasan di setiap pasar dan pusat perbelanjaan, terutama sekali menjelang Lebaran, guna mengantisipasi munculnya klaster baru penularan Covid-19.

“Kita melakukan pengawasan ke pusat pembelanjaan seperti mall dan swalayan bersama Polda, dan ini akan secara rutin kita lakukan. Selain itu, kita juga mohon bantuan informasi dari masyarakat kalau terjadi kerumunan dan pelanggaran prokes, yang tentunya akan kami beri sanksi sesuai Perda AKB, yang akan selalu kita tegakkan sesuai arahan Gubernur,” kata Dedi. (*)

Darwina/winda/hantaran.co