Peristiwa

Motif Siswa SMP Dharmasraya yang Nekat Akhiri Hidupnya dengan Gantung Diri Mulai Terkuak

13
×

Motif Siswa SMP Dharmasraya yang Nekat Akhiri Hidupnya dengan Gantung Diri Mulai Terkuak

Sebarkan artikel ini
Gantung
Ilustrasi Gantung Diri

DHARMASRAYA, hantaran.co — Tewasnya YF (15), warga Gunung Medan, Kecamatan Sitiung, Kabupaten Dharmasraya, yang juga siswa SMPN Unggul Dharmasraya kelas 9 itu mulai terkuak. Ternyata ia meminta sekolah di Padang, namun sepertinya hal itu tidak mungkin terkabul.

Menurut salah seorang warga Gunung Medan yang enggan di tulis namanya mengatakan, almarhum pernah bercerita minta sekolah disalah satu sekolah kejuruan di Padang. Namun, sepertinya hal itu tidak akan mungkin terkabul karena faktor ekonomi. “Mungkin karena masalah itu, ia mengakhiri hidupnya dengan cara yang tidak baik,” ucapnya.

Almarhum merupakan salah satu anak yang baik dan berprestasi. Ia tidak pernah ada masalah di sekolah maupun di lingkungan tempat tinggalnya, namun ia memendam keinginannya tanpa mengungkapkan kepada orang tuanya.

Kapolres Dharmasraya, AKBP Aditya Galayudha Ferdiansyah Lubis, melalui Kasat Reskrim, AKP Suyanto, mengatakan bahwa kejadian itu sedang dalam penyelidikan, apakah kejadian itu ada tindak pidananya atau murni bunuh diri. “Kita sedang lidik,” ungkap Suyanto melalui pesan Whatsapp kepada hantaran.co Senin (3/2/2021).

Sebelumnya, YG (15), warga Gunung Medan, Kecamatan Sitiung, Kabupaten Dharmasraya, tewas setelah gantung diri di kamar tidurnya, Minggu (2/5/2021), sekitar pukul 15.00 WIB.

Menurut tetangga korban, Adi, kepada hantaran.co, menjelaskan, YG gantung diri setelah orang tuanya pergi ke pasar Pulau Punjung membelikan baju untuk hari raya Idulfitri mendatang.

Sabtu malam kata Adi, mendapat cerita dari orang tua korban, korban minta dibelikan baju warna merah untuk hari raya karena ia belum pernah memakai baju hari raya warna merah.

Namun ulas Adi, setiba ayah korban sampai di pasar ia menelpon anaknya yang sudah duduk di kelas 3 SMP Unggul Dharmasraya itu, namun korban tidak mengangkat telpon ayahnya.

Karena tidak mendapat jawaban itu, ayahnya, Zulfa Effendi, dan ibunya, Yanti, pulang kembali ke rumah, namun sesampai di rumah, ia melihat ada kaki di balik pintu yang terkunci, setelah didobrak, ternyata anaknya itu sudah tergantung di belakang pintu. Ayahnya langsung memutuskan tali gantungan tersebut dan langsung memeluknya. (*)

Maryadi/hantaran.co