PADANG, hantaran.co – Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi begitu cepat dan kemajuannya yang begitu pesat tidak bisa dihindarkan. Salah satunya gadget (handphone) yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari.
Perkembangan teknologi ini cepat berpengaruh besar terhadap semua bidang kehidupan manusia, termasuk di bidang pendidikan. Gadget salah satu yang menjadi masalah utama dalam menghafal Alquran di Rumah Quran Al Uswah, Jalan Lolo Gunung Sarik, RT 2 RW 1 Gunung Sarik, Kecamatan Kuranji, Kota Padang.
Ketua Pengurus Rumah Quran Al Uswah, Lukman Teguh Akbar mengatakan, gadget merupakan musuh utama dalam menghafal Alquran. Pasalnya, anak-anak yang sudah kecanduan dengan sosial media dan game online, akan sulit untuk berkonsentrasi.
Untuk itu, Lukman mengharapkan komitmen orang tua, karena anak-anak selama di rumah Quran hanya sekitar 2 jam perhari dalam sekali pertemuan. Sementara puluhan jam lagi bersama orang tua.
“Jadi, orang tua harus berkomitmen untuk hanya memberikan hp di saat tertentu saja. Seperti satu kali dalam satu Ahad untuk memainkan hp, atau memainkan ketika ada keperluannya saja,” ujarnya, Kamis (22/4).
Lukman Teguh Akbar mengatakan, semua anak sekarang sudah biasa berlama-lama untuk bermain gadgetnya. Namun menurutnya, untuk menjadi penghafal Alquran ini dipastikan akan susah untuk menjadi seseorang penghafal Alquran.
Tidak hanya itu, di bulan suci Ramadan tahun lalu karena lagi maraknya pandemi Covid-19, rumah Quran terpaksa diliburkan. Hal ini menjadi kendala karena anak-anak yang sudah lama liburnya.
“Nah, Ramadan tahun ini kita tetap mamasuki anak-anak untuk belajar dengan mengurangi jam belajar, yang biasanya 90 menit, sekarang di bulan Ramadan menjadi 80 menit,” ujarnya kepada Hantaran.co.
Kemudian, di bulan suci Ramadan ini juga puhaknya mengadakan ujian, sehingga anak-anak ada persiapan lebih dengan hafalannya, bahkan setelah libur dan masuk ajaran baru, hafalan mereka tidak kedodoran atau terlalu lupa.
Hafalan, sambung Lukman, sifatnya tidak ada yang cepat lengket, dan tentu ada proses. proses ini yang mereka harus instenkan. Menghafal Alquran bukan hanya di rumah Quran saja namun juga di rumah untuk mengulang dan terus mengulang hafalan yang sudah dihafal.
Lukman Teguh Akbar menjelaskan, rumah Qur’an Al Uswah mulai beroperasi bulan Mei 2019, dua bulan setelahnya keluar SK kepengurusan yayasan oleh Kemenkumham.
“Saat ini, sudah hampir 2 tahun lamanya rumah Qur’an Al Uswah menunaikan syi’ar Alquran di Kota Padang,” katanya.
Lebih jauh dijelaskannya, program rumah Qur’an Al Uswah hanya fokus kepada Alquran saja. Hal tersebut dikarenakan, waktu 90 menit hanya memang benar-benar Alquran . Sementara untuk pelajaran yang lainnya bisa didapatkan anak-anak di tempat lain, salah satunya sekolah.
Ada dua program yaitu tahfiz yaitu program hafalan Alquran, dan Pra Tahfiz yaitu yang belum menghafal Alquran yang artinya masih persiapan untuk menghafal Alquran dengan menggunakan buku ikra’.
“Alhamdulillah, saat ini kita memiliki 90 santri yang terdiri dari 70 santri SD, dan 20 santri dari SMP dan SMA. Ditambah dengan 7 orang guru pengajar,” ujarnya.
(Fardi/Hantaran.co)