SOLOK, hantaran.co—Sore itu. Tepatnya Jumat 4 November 2022 menjadi saksi sejarah dunia olahraga khususnya di sepak bola di Kabupaten Solok. Betapa tidak, turnamen sepakbola yang diikuti perwakilan seluruh kecamatan akhirnya digelar. Terakhir laga serupa pernah diselenggarakan pada 2002 atau 20 tahun yang lalu.
Semangat bangkitnya sepak bola kembali dirasakan. Mimpi generasi muda kabupaten penghasil beras itu disalurkan.
Bupati Solok Epyardi Asda menetapkan menyelenggarakan Bupati Solok Cup (BSC) 2022 di GOR Batu Batupang. Turnamen ini adalah wadah bagi generasi yang tidak ingin dicap kaum rebahan.
Terbukti, mendapat informasi turnamen 14 kecamatan berpacu menyeleksi pemain terbaiknya dari nagari-nagari. Ini bukan soal adu gengsi kecamatan. Lebih dari itu, mimpi anak muda untuk prestasi dalam olahraga diwadahi langsung oleh pemerintah.
“Tujuannya adalah agar generasi kita ini mendapat tempat atau memiliki jenjang untuk prestasinya di dalam olahraga sepakbola. Ini juga bisa perekat silaturahmi antar kecamatan,”ucap Bupati Solok Epyardi Asda.
Ia mengatakan, dengan BSC kali ini diambil umur 19 atau U-19. Hal ini berkaitan dengan persiapan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov).
“Memang untuk Porprov 2023 kita perlu seleksi kembali. Namun, akan lebih matang saat Porprov selanjutnya,”kata Epyardi.
Dijelaskannya, ia banyak mendapat dukungan dengan diadakannya BSC 2022. Karena seperti diketahui, masa pandemi covid-19 hampir menutup semua akses untuk mengadakan turnamen besar.
“Jadi ini momen bagi kita semua. Bersatu membangun Kabupaten Solok dari semua sektor. Baik olahraga dan sebagainya,”kata Epyardi.
Ketua Panitia BSC Syofriwandi mengatakan, meski turnamen tersebut baru digelar, tetapi antusias masyarakat begitu besar. Bahkan dengan dibenahinya GOR Batu Batupang yang sebelumnya menjadi semak belukar, kini dapat dimanfaatkan oleh masyarakat umum untuk beraktifitas olahraga.
“Banyak efek positifnya dengan adanya BSC ini. GOR yang dulu sudah dipenuhi semak, bisa bersih kembali. Semua dipugar, stadion kembali dicat dan diperbaiki,”tuturnya.
Tak hanya itu, antusias tim yang main juga besar. Hal ini terlihat dari setiap pertandingan selalu dihadiri oleh supporter masing-masing kecamatan.
“Ini membuktikan, sepak bola kita kembali bangkit,”kata pria yang disapa Wandi ini.
Efek Ekonomi
Digelarnya BSC 2022 juga dapat dirasakan oleh pada pedagang kaki lima dan yang berjualan di kawasan GOR. Selama pertandingan para pedagang mengaku mendapat rezeki yang berlebih dari hari biasanya.
Yesi (33) pedagang di depan GOR mengatakan, sebelum adanya BSC ia berjualan keliling dengan pendapatan Rp200 ribu per hari.
“Kalau hari biasa Rp200 ribu itu belum dipotong modal jualan. Tapi sejak adanya pertandingan bola ini alhamdulilah rata-rata Rp400 ribu,”kata Yesi.
Bahkan katanya, para pedagang kaki lima yang memakai becak dan motor di sekitar lokasi juga mengaku senang karena mendapat tambahan penjualan.
“Kata teman-teman yang dijualan di sini mereka mendapat keuntungan lebih dari hari biasanya. Dan kami juga berharap acara seperti ini sering diadakan di GOR ini. Karena selain ramai tentu ada positif bagi masyarakat,”tuturnya.
Program PSSI Sumbar
Ketua Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Sumbar Indra Datuak Rajo Lelo mengungkapkan, apa yang digelar oleh Kabupaten Solok merupakan satu-satunya didukung penuh oleh kepala daerah.
“Adanya BSC ini sangat membantu kami juga di PSSI Sumbar. Karena selama ini kita tahu banyak yang jadi kepala daerah (mengadakan turnamen) tapi yang memakai nama bupati cup atau wali kota cup baru ini yang pertama. Mudah-mudahan ini setiap tahun digelar. Ini juga harapan kami PSSI Sumbar untuk mengimbau agar kepala daerah untuk mengadakan turnamen-turnamen seperti ini,”ujarnya.
Bahkan Indra mengajak agar turnamen-turnamen selalu menyingkronkan dengan program PSSI.
“Ini karena ada kaitannya dengan liga 3 dan nasional sesuai program PSSI. Kabupaten Solok. Dan untuk apresiasi untuk BSC kami sudah siapkan hadiahnya Rp10 juta,”ucapnya.
(Dafit/Hantaran.co)