PADANG, hantan.co — Sebanyak 12 komunitas seni pertunjukan dan 4 komunitas film ikut ambil bagian dalam menyemarakkan prapembukaan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional ke XXVIII tahun 2020 di Sumbar yang akan digelar November 2020 nanti. Perlibatan tersebut merupakan inisiatif Dinas Kebudayaan Sumbar untuk menggaungkan helat MTQ ke berbagai daerah.
Kepala Dinas Kebudayaan (Disbud) Sumbar Gemala Ranti mengatakan, pandemi Covid-19 telah mengubah rencana awal teknis pelaksanaan MTQ di Sumbar. Namun, ia berharap agar gema iven nasional tersebut tetap dirasakan oleh seluruh warga Sumbar, bahkan seluruh masyarakat Indonesia dengan sosialisasi yang akan dilakukan secara daring dan luring.
“Ada 12 komunitas yang terdiri dari 6 komunitas seni tradisi dan 6 komunitas seni kontemporer yang berkarya untuk menyambut MTQ tahun ini. Karya mereka direkam oleh empat komunitas film, dan hasilnya kita tampilkan di berbagai platform seperti videotrone di setiap kabupaten/kota, serta di berbagai kanal youtube dan media sosial lainnya,” kata Gemala, Kamis (15/10/2020).
Gemala Ranti meyakini, bahwa pelaksanaan MTQ Nasional di Sumbar adalah hal yang sangat dirindukan oleh masyarakat di Ranah Minang. Bukan hanya karena rentang penantian yang panjang untuk menjadi tuan rumah, tapi juga karena MTQ adalah bagian dari tradisi masyarakat.
“Kehidupan penuh nuansa keislaman menjadi bagian dari tradisi komunal kita di Sumbar. Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah jadi landasan hidup. Berangkat dari hal ini, Dinas Kebudayaan melibatkan sejumlah kelompok seni pertunjukan dan film ini untuk merefleksi nilai-nilai keislaman itu melalui karya video art dengan tajuk utama “Mantagi Jiwa Islami”.
“Prosesnya dengan membuat konten yang berbeda, disesuaikan dengan kapasitas grup atau komunitas yang ada. Karya lalu didokumentasikan dan akan disebar sebagai bahan sosialisasi MTQ,” ucapnya lagi.
Sementara itu, Kurator Produksi Mantagi Jiwa Islami Mahatma Muhammad menjelaskan, Empat komunitas film yang terlibat dalam proses kreatif ini antara lain, Visualisme, Sarimata, Vyronium, dan Patiak TV. Sedangkan karya 12 komunitas pertunjukan dibagi menjadi enam karya seni tradisi dan enam karya seni kontempores.
“Komunitas seni tradisi yang tergabung dalam Asosiasi Forum Batajau Seni Piaman menghadirkan karya tentang enam Tokoh Bangsa dari Sumbar. Antara lain, Darak Badarak, Sanggar Bundo Kanduang, Lenggang Sapayuang, Umbuik Mudo, Rangkiang Palito, dan Tampuniak.
Sementara itu, enam komunitas seni kontemporer yang unjuk tampil antara lain, Komunitas Seni Intro, Impessa Dance Company, Komunitas Seni Budaya Balingka, Tanmenan Colletive Arts Project, Candasuara, dan Teater Imam Bonjol UIN Padang.
Inisiatif Disbud Sumbar tersebut, menuai dukungan dari Anggota Komisi V DPRD Sumbar Siti Izzati Azis, yang diwujudkan dengan pengalokasian anggaran dalam pelaksanaannya. “Anggaran yang dialokasikan memang realistis dan rasional. Dengan adanya kegiatan MTQ Nasional di masa Covid-19, kita juga ingin seniman ikut bergerak mensosialisasikan,” kata Siti. (*)
Ishaq/hantaran.co